Lihat ke Halaman Asli

Mas Yunus

TERVERIFIKASI

Beyond Blogger. Penulis ihwal pengembangan ekonomi masyarakat, wisata, edukasi, dan bisnis.

"Semut-semut Ekonomi" di Balik Pasar Raya Baznas 2017

Diperbarui: 19 Desember 2017   13:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Stand Pasar Raya Baznas 2017 di Jl. Gajah Mada Kota Malang/Dokumentasi Pribadi


Lapak-lapak itu berjajar di area antara Gedung DRPD dan Balaikota dengan view Bundaran Tugu Kota Malang. Tamannya indah. Kolamnya bertabur bunga teratai. Tugu itu menjadi penanda sejarah perjuangan melawan penjajah. Bila malam hari tiba, kerlap-kerlip lampunya menambah cantik zona publik kota dingin ini.

Kawasan tersebut dikelilingi oleh perhotelan, seperti Hotel Tugu, Hotel Splended-Inn, Hotel Sahid Montana I, pasar burung dan pasar bunga. Sekolah-sekolah favorit pun berada di seputar area ini. Tempat-tempat kuliner, kedai coffee, dan akses transportasi publik mudah didapatkan.

Dari Bundaran Tugu, terlihat jelas jalan kembar (Jl. Kertanegara) lurus sejauh sekitar 500 meter hingga membentur stasiun Kereta Api Kota Malang. Wajar, jika tempat ini, terutama di akhir pekan, disuka oleh anak-anak muda "zaman now".

Dengan setting lokasi seperti itulah, lebih dari 130 lapak usaha kecil hadir di event Pasar Raya Baznas 2017 yang digelar di Jl. Gajah Mada, dekat area bundaran Tugu Kota Malang pada tanggal 16-17 Desember 2017.

Lampion, salah satu produk ekonomi kreatif di Pasar Raya Baznas 2017/Dokumentasi Pribadi

Berikut ini adalah pengalaman saya saat terlibat di dalamnya. Di hari pertama, kebetulan saya berperan sebagai moderator seminar bertema "Sinergi Membangun Negeri Bersama Ekonomi Komunitas Semut" (16/12/2017). Sementara kawan-kawan Bolang lainnya, ada yang menyiarkan secara "live streaming" ragam acara indoor maupun outdoor, pengatur acara dan pengisi panggung.

Karakter "Semut-Semut Ekonomi"

Event Pasar Raya didesain secara indoor dan outdoor. Seminar nasional, merupakan rangkaian pertama agenda Pasar Raya di hari pertama, bertempat di Ruang Paripurna gedung DPRD Kota Malang. Acara diawali dengan "Tarian Pembuka" sekitar pukul 10.00 Wib, berlanjut hingga seminar usai pukul 14.00 Wib. 

Seminar Nasional di Gedung DPRD Kota Malang/Dokumentasi Pribadi

Pada sessi awal seminar, Prof. Dr. H. A. Satori Ismail dari Baznas pusat (Jakarta) mengawali presentasinya dengan menggambarkan karakter "semut-semut ekonomi". Beliau mengaitkannya dengan karakter binatang kecil seperti nama Surat yang tercantum dalam AlQuran, yaitu Q.S. An-Naml, yang berarti semut.

Ada beberapa catatan yang menarik perhatian saya dari presentasinya. Pertama, semut itu memiliki karakter gotong royong yang mencerminkan semangat persatuan. Tidak egois. Hal ini sejalan dengan trend "sharing based economy" saat ini, yakni semangat ekonomi saling berbagi.

Kedua, semut itu selalu berjalan mengikuti garis lurus. Jika menghadapi hambatan, ia lapor dan berdiskusi dengan atasannya (ratu semut), kemudian membuat jalan lain mengikuti garis lurus yang berbeda. Seolah ini jadi pelajaran, kita harus mengikuti aturan (garis lurus) dan mau berdiksusi untuk memecahkan masalah demi mencapai tujuan. Setelah itu, pembicara memaparkan program-program Baznas.

Sementara pembicara kedua, Ir. Nana Mintarti, MP (Commisioner, Baznas Pusat) memaparkan urgensi Zakat Community Development (ZCD). Mengacu pada penjelasannya, pada intinya "ZCD adalah program pemberdayaan yang terintegrasi, ada aspek ekonomi, kesehatan, dakwah, pendidikan, tanggap bencana, dan lain sebagainya". Baznas pusat misalnya, memiliki program bernama "Kartu Tanggap Bencana".

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline