Sejak pertengahan Desember 2016 dan menjadi viral di media sosial, Batu Flower Garden (BFG) ramai diburu wisatawan. Hampir setiap sudut “Taman Wisata Bunga” di kaki bukit Panderman, Kota Batu itu “selfie-able”, alias menarik untuk dipotret. Spot-spotnya sengaja dihadirkan untuk merangsang rasa penasaran, seperti spot I Love You dan Hammock Tower.
BFG masih dalam tahap pembangunan. “Baru sekitar 5% yang dibangun, namun sudah dikunjungi sekitar 400-700 orang/hari. Sebelumnya, hanya 400-an orang per minggu”, demikian tutur Mas Agus Susilo saat menjaga loket Wana Wisata Coban Rais, pintu awal menuju “Taman Bukit Bulu”. Disebut “Bukit Bulu”, konon dahulu kala bukit itu banyak tanaman berbulu.
Apa yang unik sehingga para wisatawan tertarik berkunjung? Berikut hasil perjalanan kami bersama Komunitas Bolang setelah melihat kondisi di lapangan.
Suasana Menuju Taman Wisata Bunga
Diiringi rintik-rintik hujan, pagi itu kami berangkat dari Erent Home Stay usai kawan-kawan Bolang sarapan bersama. Kami melewati Jalur Lingkar Barat (Jalibar), Wisata Kuda Megastar, Jl. TVRI Oro Oro Ombo, hingga akhirnya tiba di Batu Flower Garden.
Tiba di mulut pintu gerbang awal, saya memarkir kendaraan merah maron dengan imbal jasa Rp 10.000/mobil. Spanduk bertuliskan “Batu Wisata Flower”, “All About Flower” seolah menyambut kedatangan kami. Sementara banner lain mengingatkan, “Tiket Wisata Wana Wisata Coban Rais Rp 10.000/orang. Buka jam 07.30 Wib, tutup jam 15.00 Wib”.
Untuk sampai ke BFG, memang harus melewati mulut pintu gerbang Wana Wisata Coban Rais, karena BFG berada di dalam area wisata yang sama.
Menuju BFG, kami menyusuri jalan setapak yang beberapa ruas jalannya becek, licin, dan tak berpaving. Bayang-bayang kami pun tak tampak, sebab sinar mentari terhalang rintik-rintik hujan dan kabut halus yang menari-nari di antara pepohonan pinus. Sementara gemericik air berwarna coklat di sisi jalan, mengalir jauh mengikuti takdirnya sendiri.
Alih-alih menghindari jalan becek, kami berpapasan dengan seorang ibu tua sedang menahan beban di atas kepalanya, sementara tangan kanannya memegang tongkat penyangga. Semoga, pengembang wisata dan para pihak terkait, ramah terhadap nasib penduduk lokal seperti ibu itu.
Sensasi Spot Spot Selfie di Batu Flower Garden
Setelah kami melihat di lokasi, area BFG memang “Selfiable”, nyaman dibuat foto selfi, wellfie, groovie atau apalah namanya. Hemat saya, spot-spot yang ditawarkan pengelola BFG cukup menarik, sayang belum diimbangi dengan kelengkapan infrastruktur pendukungnya, seperti jalan yang mulus, pagar pembatas yang aman, dan koleksi bunga-bunga langka.