Trenggalek, bak kabupaten tersembunyi di bagian selatan Jawa Timur, sekitar 180 km dari kota Surabaya. Di balik 2/3 wilayahnya yang terdiri atas pegunungan, ternyata Trenggalek menyimpan sejumlah destinasi wisata bahari yang eksotis. Kota Gaplek ini, belakangan telah berubah, apalagi sejak Jalur Lintas Selatan (JLS) selesai dibangun.
Setidaknya, terdapat 12 wisata bahari di Trenggalek yang menarik untuk dikunjungi, seperti Pantai Prigi, Pasir Putih, Karanggongso, Damas, Blado, Pelang, Ngadipuro, Ngulungwetan, Ngampiran, Konang, Taman Kili-Kili dan Cengkrong.
Untuk yang disebut terakhir, di pantai Cengkrong, kini hadir kawasan konservasi hutan bakau seluas kira-kira 100 ha, dilengkapi jembatan galau, gazebo-gazebo, sampan, dan layanan pendukung lainnya. Seperti tertulis di pintu gerbangnya, tempat itu bernama Ecowisata Mangrove, Pancer Cengkrong Trenggalek. Lokasinya di pantai Cengkrong, desa Karanggandu, Kecamatan Watulimo, Kabupaten Trenggalek.
Berikut hasil kunjungan kami usai bersilaturrakhim ke famili di Watulimo, Trenggalek, sembari menikmati dua destinasi wisata favorit ini, Pantai Pasir Putih dan Ecowisata Mangrove.
Pesona Pantai Pasir Putih, Favorit Wisatawan
Pantai ini merupakan pantai terfavorit di Trenggalek. Namanya persis seperti Pantai Pasir Putih Situbondo, tapi ini khas Pantai Pasir Putih Trenggalek. Lokasinya mudah dijangkau, tak jauh dari kantor kecamatan Watulimo, berdekatan dengan pantai Prigi yang merupakan kawasan nelayan, penghasil ikan laut.
Sesuai namanya, keelokan pantai ini karena pasirnya yang lembut, warnanya putih sedikit kecoklatan, dan cocok untuk tempat bermain. Bersyukur, kami berkesempatan menikmati angin sepoi-sepoi basah menerpa kami, sambil duduk-duduk lesehan di bawah pohon menikmati indahnya pantai. Anak bungsu kami, betah bermain pasir laut.
Beralaskan tikar di bawah pohon, kami berkesempatan menikmati pesona alam bersama keluarga. Hal ini adalah bagian lain yang layak kami syukuri. Bagi pengunjung yang tak sempat membawa alas duduk dari rumah, tersedia benda sejenis untuk disewakan.
Ada banyak makna di balik hamparan luas lautan dengan deburan ombaknya yang khas hingga menyentuh bibir pantai. Ia tak kenal lelah berkejar-kejaran sepanjang waktu. Salah satunya adalah spirit kegigihan.
Ragam sarana olahraga air seperti banana boat, speed boat, perahu mesin, dan persewaan ban pelampung menjadi bagian dari layanan khas Pantai Pasir Putih.
Tak hanya itu. Dari tempat ini, pengunjung akan ditawari naik perahu untuk menyusuri pemandangan berbeda yang segaris dengan Pantai Pasir Putih. “Pantai Asmara, Jembatan Luna Maya”, demikian seperti tutur penjaja jasa perahu merayu pelanggan untuk diantarkan ke tempat berbeda itu sembari menunjukkan fotonya.
Setiap destinasi wisata, tak lepas dari kulinernya. Ikan asap, merupakan salah satu menu favorit di tempat ini. Di sebuah kedai, saya perhatikan ikan Salmon dan ikan Tuna berjajar di atas tungku api berbahan kayu bakar sedang diasapi.