Lihat ke Halaman Asli

Mas Yunus

TERVERIFIKASI

Beyond Blogger. Penulis ihwal pengembangan ekonomi masyarakat, wisata, edukasi, dan bisnis.

Keunikan Wirausaha Bakso Wong Duro, Bakso Instan Ala Fauzi

Diperbarui: 1 Oktober 2016   19:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Stand Bakso Wong Duro milik Fauzi, Ketua Baitul Maal Az-Zahra Kebonsari, Suku, Kota Malang/Dok. Pribadi

Masyarakat Indonesia pada umumnya penyuka bakso. Produk olahan ini tak mengenal cuaca dingin atau panas. Enak dikonsumsi di segala waktu. Nah, yang tak biasa, bakso tersebut sengaja dibuat dalam bentuk instan, dikemas bermerk “Bakso Wong Duro”. Di tangan Fauzi yang sudah menekuni bakso selama lebih kurang 20 tahun, bakso cepat saji itu diproses dengan peralatan modern, higienes, dan dijamin kehalalan produknya. Rasanyapun sangat bersahabat. Bisa bikin lidah ingin bergoyang terus, hehe :)

Tak hanya itu, Bakso Wong Duro, telah melewati Laboratorium Pengujian Mutu dan Keamanan Pangan Universitas Brawijaya Malang. Produknya juga telah dinyatakan halal oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI). Satu hal yang membanggakan, Fauzi yang juga Ketua Baitul Maal Az Zahra itu “berkeinginan” menginfaqkan 10% dari keuntungannya kepada lembaga filantropi binaan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) kota Malang, demikian akunya kepada Bolang usai menghadiri LauchingBakso Wong Duro di gudang produksinya yang berada di Jl. Satsuit Tubun, Kebonsari, Sukun, Malang (Rabu, 28/09/2016).

Lauching Bakso Instan Bermerk Bakso Wong Duro di Gudang Produksi, Jl. Satsuin Tubun, Kebonsari, Sukun, Malang/Dok. Pribadi

Setidaknya, ada 5 keunikan wirausaha Bakso Wong Duro ala Fauzi yang berhasil Bolang himpun. Informasi itu kami peroleh saat menghadiri Lauching dan berlanjut ngobrol di stand baksonya yang beralamatkan di Jl. S. Supriadi, No. 8A, Malang, tepat di seberang jalan depan kantor Samsat. Sambil ngopi bareng, tak terasa pukul 20.45 Wib tiba, pertanda kami berdua, Mas Hery dan saya dari Bolang, segera undur diri. Berikut saya sharing hasil kunjungan dan perbincangan kami dengan Fauzi, yang juga ketua Baitul Maal Az-Zahra, binaan Baznas Kota Malang.

1. Inovasi Produk Bakso Wong Duro

Bakso Wong Duro, artinya bakso orang Madura. Ini bukan sekedar tentang nama atau branding. Ada dua varian produk Bakso Wong Duro.Pertama, bakso biasa yang dimakan selagi hangat. Produk ini sudah dipasarkan di stand bakso Jl. S. Supriadi No. 8A, Kota Malang. Kedua, produk instan dalam bentuk beku dengan merk sama, Bakso Wong Duro. Nama ini dipertahankan, karena sudah lama dikenal pelanggan.

Varian Produk Beku (Siap Saji) Bakso Instan Wong Duro/Dok. Pribadi

Pada umumnya penyuka bakso seperti saya, aspek cita rasa menjadi pertimbangan. Bakso Wong Duro, menggunakan bahan daging sapi super tanpa bahan pengawet. Pentolnya empuk, baksonya berasa, kuahnya sedap, dan cocok untuk lidah saya. Mencium baunya saja, sedaap.. :)

Penthol Bakso Wong Duro Di Mesin Freezer/Dok. Pribadi

Namun bakso tidak sekedar tentang cita rasa. Banyak unsur yang melekat padanya, seperti ketepatan ukuran, kemasan, selera, kandungan gizi, higienes, dan harganya. Apalagi, didukung dengan penjualnya yang ramah. Intinya, kumpulan dari semua yang dibutuhkan pelanggan, terpenuhi. Misalnya, terdapat petunjuk cara mengkonsumi dan angka kandungan gizi di kemasan Bakso Wong Duro. Pelanggan di mana saja dapat memesannya lewat CV. Karya Kebonsari yang Fauzi kelola.

2. Proses Produksi Menggunakan Mesin Modern

Untuk menjamin mutu produk, proses pembuatan Bakso Wong Duro menggunakan mesin produksi modern. Mula-mula, disiapkan daging sapi segar jenis super. Usai dicuci bersih, dimasukkan ke dalam mesin penggiling daging untuk dilembutkan. Olahan daging dimasukkan ke dalam mesin pembuat pentol. Hasilnya, pentol bakso berbentuk bulat dan ukurannya seragam. Beda hasilnya bila dicetak dengan cara manual.

 
Untuk menjamin higienitas, pentol dibersihkan menggunakan mesin vacuum sebelum dikemas. Sementara itu, mesin lain menggiling bumbu dan dipacking. Bumbu dan pentol kemudian dikemas dengan mesin packing. Bakso siap disimpan dalam cool storage atau freezer (almari pendingin). Tiap bungkus, berisi 20 pentol bakso lengkap dengan bumbunya. Bakso Wong Duro siap dipasarkan.

Mesin Produksi Bakso Wong Duro di Pabriknya Jl. Satsuin Tubun, Kebonsari, Sukun, Malang/Dok. Pribadi

Mesin Pembuat Pentol Bakso Wong Duro di Gudang Produksi/Dok. Pribadi

Mesin pengepak bumbu Bakso Wong Duro/Dok. Pribai

Berapa harganya? Harga di tingkat pelanggan akhir kala itu dipatok Rp 20.000/pack. Sementara harga bakso biasa yang Fauzi jual di depan kantor Samsat itu, harganya Rp 10.000/mangkuk. Untuk porsi jumbo harganya Rp 12.000/mangkuk. Jika dibandingkan dengan bakso biasa, sebenarnya bakso instan itu harganya relatif sebanding untuk rata-rata setiap porsinya.
Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline