Lihat ke Halaman Asli

Tanah Tumpah Air Mata

Diperbarui: 24 Januari 2016   15:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Celoteh begawan meng-awan jauh ke langit tinggi

Merasa paling mahir mengatur dunia tumpah darah

Teori dan pengetahuan diperdalam

Timbangan sanubari diabaikan

 

Kerendahan dimana-mana berserakan

Seperti jamur yang tumbuh di musim hujan

Obrolan kelaparan dimeja makan

Ide bebas banjir di menara tinggi kedap petir dan suara bising

 

Riuh rendah tuntutan hanya mengambang

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline