Lihat ke Halaman Asli

eMWe

manusia, masalah manusia

Puisi | Kehilangan

Diperbarui: 24 Maret 2020   18:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

umprit

dikala langit gelap kelabu. menutupi redupnya cahaya mentari . serpihan senja tak lagi tertuang dalam katulistiwa. jika bisa kurangkai. ingin rasanya menjadi dewa pararel jingga. yang menyimpan sejuta keindahan. 

rona kekuningan menandakan bahwa malam akan datang. menjamu kesucian alam. burung burung berkicau bersahutan menjelma menjadi lonceng tua. pertanda bahwa peristiwa akan segera tertuang. peristiwa kesunyian jiwa. mengalir dalam alunan nada angin. berdendang bersama rindangnya pohon beringin. tidak kusangka burungnya mulai mengecil di kelopak bola mata. hitam  tak beraturan menjadi titik hilang tanpa bayang. ada yang mengetuk tapi tak senyawa. ada yang nampak tapi hilang seketika.

hati gemetar berkamuflase dengan rasa. keesokan hari burung itu lewat atap rumah. burung menyadarkanku. tidak semuanya akan hilang. pasti akan kembali pada waktunya. entah kamu atau dia.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline