Lihat ke Halaman Asli

M supriyadi

Mahasiswa Fisip Unsri

Perang Rusia Ukraina, Bagaimana Dinamika Geopolitiknya Serta Apa Akar Permasalahannya?

Diperbarui: 5 Desember 2024   21:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Pendahuluan

 Konflik antara Rusia dan Ukraina telah menjadi salah satu isu yang paling menyita perhatian dunia dalam beberapa tahun terakhir. Konflik yang awalnya terjadi pada tahun 2014 kini menjadi perhatian kembali di tahun 2022. Ketegangan yang terjadi di kawasan ini tidak hanya mempengaruhi kedua negara tetapi juga melibatkan aktor-aktor internasional sehingga menciptakan dampak yang signifikan terhadap stabilitas global konflik ini mencerminkan kompleksitas hubungan antar negara yang dipengaruhi oleh sejarah politik kepentingan strategis di wilayah Eropa Timur. Esai ini bertujuan untuk mengkaji berbagai faktor yang mempengaruhi dinamika konflik dan juga dampaknya terhadap geopolitik kawasan. Dengan memahami bagaimana awal mulanya konflik yang terjadi, analisis ini diharapkan dapat memberikan wawasan mengenai bagaimana konflik ini berdampak pada kawasan Ukraina dan Rusia serta global.

Akar Permasalahan Konflik 

Akar Permasalahan konflik Rusia dan Ukraina sangatlah kompleks. Berawal pada tahun 2014 di mana faktor-faktor seperti isu perbatasan, kaum minoritas Rusia di Ukraina, dan juga energi dan perdagangan Ukraina menjadi salah satu penyebab konflik kedua negara ini (Saeri, Jamaan, Surez, Gayatri, Utami, & Zarina, 2023). Pada tahun 2014 juga terdapat upaya militerisasi Rusia untuk mengambil alih wilayah sepihak atau biasa dikenal dengan aneksasi di wilayah Ukraina timur dan krimea. Tidak hanya itu serangan cyber menjadi salah satu konflik ini terjadi serangan cyber ini berlangsung selama 4 tahun pada tahun 2014 serangan cyber besar-besaran dilakukan oleh Rusia ke Ukraina yang menargetkan infrastruktur publik untuk melemahkan Ukraina sehingga Rusia dapat menganeksasi Ukraina timur dan krimea.

Konflik ini diperparah dengan adanya rencana Ukraina untuk bergabung ke NATO yang membuat Rusia merasa terancam. Tujuan dari Ukraina bergabung ke NATO untuk membangun kembali identitasnya dan mencari afiliasi yang lebih dekat dengan Barat. Alasan mengapa Rusia menyerang Ukraina pada tahun 2022 karena Rusia melihat ekspansi NATO dan kemitraan militer barat dengan Ukraina sebagai ancaman terhadap keamanan nasionalnya (Hasnain Qaisrani, Habib Qazi, & Abbas, 2023). Persepsi ini mendorong Rusia untuk mengambil tindakan agresif untuk mempertahankan kepentingan dan pengaruhnya di kawasan tersebut.

Dinamika Geopolitik

 Ukraina memiliki posisi geografis yang strategis sebagai penghubung antara Eropa dan Asia, menjadikannya wilayah penting bagi kepentingan ekonomi, politik, dan militer. Letak ini membuat Ukraina menjadi area persaingan pengaruh antara Rusia dan negara-negara Barat, terutama NATO dan Uni Eropa. Kepentingan strategis ini terlihat dari ketegangan atas perluasan NATO ke Eropa Timur yang dianggap Rusia sebagai ancaman langsung terhadap keamanannya. 

 Alasan mengapa Rusia menganeksasi crimea adalah karena terdapat nilai strategis di krimina bagi pangkalan armada laut hitam Rusia (Simamora & Setiyono, 2020). Hal ini sangat menguntungkan Rusia karena Rusia dapat memperluas pengaruh regionalnya seperti untuk mengekspor energi dan mempererat hubungan dagang serta meningkatkan peranya sebagai wilayah untuk memberikan pengaruh politik dan ekonomi di wilayah tersebut. Rusia menganggap Ukraina ini penting karena mereka membutuhkan negara ini sebagai transit dari jalur gas mereka ke negara-negara Uni Eropa. Tidak hanya itu Rusia juga menganggap bahwasanya negara Ukraina tidak memiliki pasokan energi yang cukup sehingga mereka bergantung kepada Rusia untuk memperoleh pasokan energinya(Salsabila & Ribawati, 2024).

 Setelah runtuhnya Uni Soviet, banyak negara di bekas wilayah Soviet, termasuk Ukraina, berusaha untuk membangun identitas nasional yang terpisah dari pengaruh Rusia. Rusia, di sisi lain, melihat bekas wilayahnya sebagai area strategis yang harus tetap berada di bawah pengaruhnya untuk menjaga stabilitas dan kekuatan regional. Ukraina, terutama setelah protes Euromaidan pada 2013-2014, menunjukkan keinginan yang kuat untuk berintegrasi dengan Uni Eropa dan NATO. Upaya ini dianggap sebagai ancaman oleh Rusia, yang khawatir bahwa kehilangan pengaruh di Ukraina dan akan mengurangi kekuatan serta statusnya di panggung internasional. Negara-negara Barat, termasuk anggota NATO dan Uni Eropa, telah memberikan dukungan politik, ekonomi, dan militer kepada Ukraina. Ini termasuk sanksi terhadap Rusia, dan menjadi bantuan militer serta dukungan untuk reformasi di Ukraina. Dukungan ini bertujuan untuk membantu Ukraina mengurangi ketergantungan pada Rusia dan memperkuat posisinya di Eropa.

 Konflik ini diperparah dengan hadirnya Amerika Serikat sebagai pihak yang mendukung Ukraina. Bantuan bantuan yang diberikan Amerika Serikat dalam konflik ini sangatlah banyak misalnya Amerika Serikat memberikan dukungan baik dalam bidang pertahanan keamanan dan juga bantuan militer ke Ukraina tidak hanya itu Amerika Serikat juga memberikan bantuan dana bantuan untuk persenjataan pelatihan militer dan sebagai penasihat untuk m menunjukkan dukungannya dan tanggapan terhadap tindakan Rusia yang semakin meluas dalam konflik tersebut. Kepentingan Amerika Serikat dalam konflik ini adalah upaya Amerika Serikat dalam mempertahankan kedudukannya sebagai hegemoni dalam politik dan hubungan internasional (Salsabila & Rinawati,2024).

Keamanan pangan sebagai bentuk dari dampak konflik Rusia Ukraina 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline