Lihat ke Halaman Asli

Bunga Bangsa Semoga Bunga yang Indah

Diperbarui: 25 Juni 2015   21:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

13254882431559675500

Zaman kini berkembang, yah tentu saja. Perkembangan dari segala aspek, terkadang baik, terkadang pula sangat merusak. Perkembangan yang tak bisa dielakkan tersebut sangat berdampak bagi penerus negeri ini, dialah puta putri anak bangsa. Melihat anak-anak kekinian sangat jauh dari harapan agama, bangsa bahkan harapan orang tuanya sendiri. Sangat miris rasanya mendengar kisah anak zaman lampau, bahkan zaman Rasulullah SAW. Dimana pada saat itu anak-anak pun berani membela agamanya, membela tegaknya agama Allah di muka bumi ini. Namun sekarang seorang anak banyak yang tak kenal apa itu agama, menentang kedua orang tuanya, merusak suasana yang mereka kira indah, dan melakukan perbuatan kotor dengan hati yang puas. Perbuatan baik dikira kuno, dan pergaulan buruk mereka pikir adalah kebutuhan hidup. Padahal pergaulan dengan akhlak yang baik adalah suatu jalan hidup yang membahagiakan lahir dan batin kita. Rasulullah saw bersabda, Dari Abu Dzar, Jundub bin Junadah dan Abu 'Abdurrahman, Mu'adz bin Jabal"Bertaqwalah kepada Allah di mana saja engkau berada dan susullah sesuatu perbuatan dosa dengan kebaikan, pasti akan menghapuskannya dan bergaullah sesama manusia dengan akhlaq yang baik". (HR. Tirmidzi, ia telah berkata : Hadits ini hasan, pada lafazh lain hasan shahih) Budaya Quran telah ditinggalkan, para penghafal cilik telah berkurang (namun saya yakin akan berkembang kembali). Masa-masa hedon mulai menjadi budaya yang menancap di hati anak bangsa ini, disekitar kita pasti pernah kita lihat dimana masih banyak anak bangsa menertawakan anak-anak lain yang bergaul kearah pergaulan yang baik, bersabarlah kalian yang berada dalam jalan kebaikan,Allah Ta'ala berfirman,

Sesungguhnya orang-orang yang berdosa, adalah mereka yang menertawakan orang-orang yang beriman.(Qs. 83:29)
Tolaklah perbuatan buruk mereka dengan yang lebih baik. Kami lebih mengetahui a pa yang mereka sifatkan. (Qs. 23:96)

Yah itulah paradigma yang miris, jikalau bisa di ulang kembali ketika sang anak bangsa berada pada masa pendidikannya. Seandainya para orang tua tidak lalai dalam membimbing buah hatinya agar selalu dekat dengan Tuhannya dan mempunyai akhlak yang mulia. Seperti halnya kisah Luqman yang menasehati buah hatinya yang dikisahkan Allah dengan KalamNya.

Dan sesungguhnya telah Kami berikan hikmat kepada Luqman, yaitu: "Bersyukurlah kepada Allah. Dan barangsiapa yang bersyukur (kepada Allah), maka sesungguhnya ia bersyukur untuk dirinya sendiri; dan barangsiapa yang tidak bersyukur, maka sesungguhnya Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji". Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran kepadanya: "Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar". Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu- bapanya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah- tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepadaKu dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu. Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan Aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah kamu mengikuti keduanya, dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik, dan ikutilah jalan orang yang kembali kepada-Ku, kemudian hanya kepada-Kulah kembalimu, maka Kuberitakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan. (Luqman berkata): "Hai anakku, sesungguhnya jika ada (sesuatu perbuatan) seberat biji sawi, dan berada dalam batu atau di langit atau di dalam bumi, niscaya Allah akan mendatangkannya (membalasinya). Sesungguhnya Allah Maha Halus lagi Maha Mengetahui. Hai anakku, dirikanlah shalat dan suruhlah (manusia) mengerjakan yang baik dan cegahlah (mereka) dari perbuatan yang mungkar dan bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu. Sesungguhnya yang demikian itu termasuk hal-hal yang diwajibkan (oleh Allah). Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri. Dan sederhanalah kamu dalam berjalan dan lunakkanlah suaramu. Sesungguhnya seburuk-buruk suara ialah suara keledai. (Qs. Luqman :12-19)

Begitulah nasihat Luqman terhadap anaknya, semoga para Orang tua negeri ini dapat membimbing anak-anaknya kelak..




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline