Lihat ke Halaman Asli

M Abd Rahim

Khoirun Nas Anfa'uhum Linnnas

Niat Menjadi Hal Utama dalam Berpuasa

Diperbarui: 23 Maret 2023   17:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri/diolah dengan canva.com

Pelaksanaan salat sunah tarawih pada malam akhir bulan Syaban didasari pada matahari terbenam dan bulan awal Ramadhan muncul. Ketika inilah bisa menjadi dasar tadi malam melaksanakan salat sunah tarawih. Dan penetapan awal Ramadhan adalah kebijakan adari pemerintah, dan kita wajib mentaatinya. Allah Swt. berfirman; Atiiullah waaatiiurrasul waulil amri minkum, yang artinya "Taatlah kepada Allah, taatlah kepada Rasul dan taatlah kepada ulil amri." Pemerintah, melaksanakan sidang isbat dari hasil rukyatul hilal bersama orang-orang ahli dan dipercaya, dan selanjutnya organisasi islam yang ada hanya memberi kabar. 

Pengertian Puasa

Puasa menurut bahasa menahan dari suatu hal, adapun menurut syara' yaitu menahan dari hal-ha yang membatalkan puasa, mulai dari makan, minum, hubungan suami istri dan dari semua yang membatalkan puasa dari fajar hingga terbenamnya matahari karena perintah Allah SWT dengan niat tertentu. Bulan puasa adalah bulan mulia, di dalam suatu hadist dijelaskan para setan dicancang dibelenggu agar tidak mengganggu manusia. Kenapa manusia masih tidak berpuasa, maka itu adalah nafsunya sendiri. Bulan ramadhan di dalamnya ada nuzulul quran dan ada malam lailatul qodar, malam yang lebih baik dari seribu bulan. Allah sudah menjastis bahwa umatnya nabi Muhammad Saw adalah "Kuntum khoiro ummatin", ummatnya nabi muhammad adalah umat yang terbaik. Nabi muhammad adalah "Imamul anbiyak walmursalin, yang artinya bahwa nabi Muhammad Saw adalah pemimpin para nabi dan rasul. Maka di bulan ramadhan ini umat nabi Muhammad pahalanya dilipatkan gandakan.

Oleh karena itu di bulan yang penuh berkah ini, bersemangat memperbanyak ibadah diantaranya adalah qiyamul lail, salat tarawih, tadarrus al-qur'an dan mengerjakan kebaikan serta menjauhi larangan Allah termasuk hal-hal yang mengurangi pahala puasa dan hal-hal yang membatalkan puasa. Diantara hadist shahih yang memerintahkan salat tarawih adalah, "Man qoma ma'al imami hatta yansharifa kutiba lahu qiyamu lailatun", yang artinya, "Barang siapa qiamul lail bersama imam sampai ia selesai, maka ditulisnya pahala qiyam satu malam penuh" (H.R. Ahmad, Abu Daud, Tirmidzi, Ibnu Majah)

Perintah Puasa

Perintah puasa ini sesuai firman Allah di dalam QS. Al-Baqarah: 183-185, " Wahai orang-orang yang beriman diwajibkan kamu berpuasa sebagaimana diwajibkannya orang-orang sebelum kamu, supaya kamu bertaqwa. (Yaitu) dalam beberapa hari yang tertentu, maka barang siapa dianatara kamu ada yang sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa) sebanyak hari yang ditinggalkan itu diganti pada hari-hari yang laian. Dan wajib bagi orang-orang yang berat menjalaninya (jika mereka tidak berpuasa) membayar fidyah,  (yaitu): memberi makan seorang miskin. Barang siapa yang dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan, maka itulah yang lebih baik baginya. Dan berpuasalah lebih baik bagimu jika kamu mengetahui. (Beberapa hari yang telah ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) al Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil). Karena itu, barang siapa di antara kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu, dan barang siapa sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. Dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya (berpuasa satu bulan penuh) dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur". Puasa adalah pilar agama, Rasulullah SAW bersabda; "Islam dibangun atas lima hal syahadat, salat, zakat, puasa, dan pergi haji bagi yang mampu". Dari keempat ini wajib dilaksanakan kecuali haji, karena pergi haji bagi yang mampu.

Niat Berpuasa

Untuk menjalankan ibadah puasa yang diperintah sesuai firman Allah di atas, maka dalam hal ini nabi mengajari kita dalam melaksanakan puasa, salah satunya yaitu niat. Niat puasa adalah salah satu rukun puasa, yakni suatu hal yang harus dikerjakan yang biasanya dibaca setelah salat tarawih. Niat menurut Imam Syafii itu harus diucapkan dan dihadirkan dalam hati. Bedanya salat dan olah raga adalah niat, antara wudlu dan cuci muka adalah niat. Maka niat menjadi utama dalam beribadah puasa agar memperoleh pahala yang sempurna. Niat berpuasa, menahan dari hal-hal yang membatalkan puasa, dari terbinya fajar sampai terbenamnya matahari atau dari fajar sodiq sampai fajar kadzib, atau sampai imsak atinya ngeker atau menahan sampai waktu berbuka.

Niat puasa menurut imam syafii dibaca setiap malam, atau selesai salat tarawih. Niatnya, "Nawaitu shauma ghadin 'an 'adha'i fardhi syahri Ramadhana hadzihis sanati lillahi ta'ala" Artinya, "Aku berniat puasa besok hari demi menunaikan kewajiban bulan Ramadhan tahun ini karena Allah Taala". Kalau tidak niat maka batal beda lagi kalau lupa, maka dalam hal ini boleh berjaga-jaga dan mengatisipasi dengan cara berniat puasa satu bulan puasa penuh "Nawaitu shouma jamii shari ramadhan hadzihissanati taqlidan lilimam malik fardhon lillahi Taala" yang artinya; "Aku niat berpuasa di sepanjang bulan Ramadhan tahun ini dengan mengikuti Imam Malik, wajib karena Allah Taala." Setelah itu, berniat juga dalam satu bulan berpuasa, segala amal ibadah diniati rida Allah karena didalamnya terdapat pahala dilipatgandakan. 

Semoga di hari pertama terawih, dosa kita diampuni oleh Allah dan mendapatkan pahala seabagai hamba yang suci sebagaimana saat ibu melahirkan di dunia ini. Dan semoga di hari pertama puasa ini diberi kekuatan, mendapatkan keberkahan alquran, bisa berpuasa sampai bulan penuh hingga sampai mendapatkan malam lailatul qodar. Akhirnya mari berdoa,  Allahumma sallimna romadona, wasallimna romadona li, watasallamhu minni mutaqobbalan (Ya Allah sampaikan aku dengan selamat menuju bulan Ramadhan, sampaikanlah ramdhan kepadaku, dan terimalah amal-amalku di bulan Ramadhan).

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline