Meskipun konsep zakat konsumtif dihadirkan dengan niat baik untuk mendukung ekonomi lokal, beberapa pihak mempertanyakan relevansinya di era modern, menyoroti tantangan dan kritik yang dihadapi.
Dalam beberapa waktu terakhir, konsep zakat konsumtif mendapat perhatian, tetapi sebagian kalangan skeptis terhadap keberlanjutannya di tengah perkembangan ekonomi dan teknologi modern.
Perubahan gaya hidup masyarakat modern menimbulkan tantangan dalam menerapkan zakat konsumtif, serta keberlanjutan model ini dihadapkan pada pertanyaan seputar kemampuan lembaga zakat untuk memantau dan menilai dampak secara efektif.
Skeptisisme muncul terkait dengan potensi penyalahgunaan dana zakat dalam model konsumtif karena beberapa lasan, Salah satunya adalah kurangnya pemahaman mustahik tentang zakat produktif itu sendiri, sehingga pendistribusian dana zakat masih lebih terfokus pada penyaluran konsumtif. Selain itu, terdapat permasalahan permodalan dan non-permodalan yang membuat UMKM sulit untuk bertransformasi, sehingga dana zakat yang diberikan untuk tujuan produktif dapat disalahgunakan. Masalah ini perlu mendapat perhatian serius agar dana zakat dapat digunakan secara efektif dan efisien untuk mendukung pemberdayaan ekonomi masyarakat.
Selain itu, perubahan pola konsumsi masyarakat modern yang cenderung konsumtif dapat memengaruhi keberlanjutan model zakat konsumtif, karena meningkatkan tingkat konsumsi rumah tangga dan harga barang. Oleh karena itu, perlu dilakukan peningkatan pemahaman mustahik tentang zakat produktif dan konsumtif, serta peningkatan pengelolaan zakat secara formal dan kepatuhan syariah dalam pengelolaan zakat. Selain itu, perlu dilakukan peningkatan pengembangan UMKM modern dan peningkatan pendistribusian zakat produktif untuk mendukung pemberdayaan ekonomi masyarakat.
"Zakat konsumtif menghadapi tantangan dalam mengakomodasi perubahan sosial dan ekonomi modern, hal ini sebagai sinyal bahwa zakat konsumtif memerlukan peninjauan ulang agar tetap relevan." - Prof. Nurul Aziz, Analis Ekonomi.
Analis ekonomi melihat perluasan wawasan dan adaptasi model zakat konsumtif agar tetap relevan di tengah perubahan sosial dan ekonomi. Meskipun zakat konsumtif memiliki potensi positif, tantangan dan kritik yang dihadapinya menunjukkan perlunya pemikiran ulang dalam menerapkannya di masa kini. Oleh karena itu, perlu dilakukan peningkatan pemahaman mustahik tentang zakat produktif dan konsumtif, peningkatan sumber daya manusia, dan peningkatan kepatuhan syariah dalam pengelolaan zakat . Dengan demikian, perlu dilakukan adaptasi model zakat konsumtif agar tetap relevan di tengah perubahan sosial dan ekonomi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H