Lihat ke Halaman Asli

Ridhan Alfahri

Geo Engineering Student

Menyingkap Potensi Alam di Kampung Wisata Jayanegara

Diperbarui: 5 November 2021   17:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Travel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Jcomp

Jayanegara adalah sebuah kampung yang sebagian wilayahnya berada di dataran tinggi pada kaki gunung salak yang berlokasi di Desa Kabandungan, Kecamatan Kabandungan, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Kampung Jayanegara ini memiliki beragam potensi dari budaya hingga alamnya yang masih asri dan terjaga dengan baik oleh masyarakat disekitarnya.

Karena berada di dataran tinggi dan memiliki bentang alam yang beragam dan cukup luas, tak heran jika kampung ini menyimpan keindahan- keindahan potensi wisata alam didalamnya. 

Selain menjadi ikon wisata yang banyak dikunjungi oleh wisatawan, tempat ini juga menjadi buruan bagi klub pengendara motor yang datang untuk sekedar hunting dan berjalan-jalan menikmati pemandangan.

Kampung ini terkenal akan perkebunan teh dan juga beberapa wisata air terjun yang berada disekitarnya. Karena banyaknya wisata yang berada di satu kampung inilah yang menyebabkan tempat ini kemudian dikenal sebagai kampung wisata oleh masyarakat disekitarnya.

Perkebunan Teh Jayanegara adalah salah satu ikon wisata yang banyak menarik perhatian para wisatawan yang datang berkunjung. Karena keindahan alam dan udaranya yang sejuk tempat ini sangat cocok untuk sekedar melepas penat dan relaksasi di waktu pekan. 

Perkebunan Teh Jayanegara dikenal juga dengan nama heliped yang berarti tempat pemberhentian helikopter yang kini  sudah tidak lagi digunakan. 

Meskipun di perkebunan ini tidak terdapat wahana maupun rekreasi lain, disini terdapat  beberapa bangunan peninggalan zaman penjajahan Belanda yang mengandung nilai-nilai sejarah didalamnya, salah satunya adalah gedong dan sebuah kantor tua yang berada di pintu masuk pabrik Perkebunan Teh Jayanegara. 

Bangunan-bangunan ini memiliki struktur yang unik dan berciri khas ala Belanda yang cocok dijadikan spot foto bagi para wisatawan yang datang berkunjung.

Tak jauh dari perkebunan teh terdapat juga wisata Curug Sentral yang memiliki tiga air terjun berbeda dalam satu aliran sungai yang sama. Air terjun tersebut diberi penamaan berurutan dari yang terdekat dengan menggunakan angka yaitu curug sentral 1, curug sentral 2, dan curug sentral 3 yang lokasinya saling berdekatan satu sama lain.

Awal mula nama Curug Sentral ini karena pada masa penjajahan kolonial Belanda daerah wisata ini dijadikan sebagai Pembangkit listrik tenaga air atau PLTA. PLTA ini kemudian dikenal dengan nama pembangkit listrik Sentral. Sehingga warga sekitar seringkali menyebut daerah ini dengan sebutan Sentral hingga saat ini.

Fasilitas-fasilitas yang terdapat di Curug Sentral ini sudah cukup memadai seperti disediakannya mushola, tempat parkir yang luas, hingga tempat untuk beristirahat sembari menikmati keindahan alam di curug ini. Selain itu terdapat pula warung-warung disekitarnya yang menyediakan berbagai macam aneka makan dan minuman.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline