Agar tumbuh kembangnya optimal, orangtua perlu memastikan asupan nutrisi anak terpenuhi dengan baik. Namun terkadang, kebutuhan gizi anak tidak sejalan dengan asupan makanan harian yang didapatkan. Bila berjalan cukup lama, hal tersebut bisa memicu timbulnya kekurangan gizi pada si kecil.
Kurang gizi adalah dampak dari tidak terpenuhinya kebutuhan gizi anak yang telah berlangsung sejak lama. Kondisi anak yang kekurangan gizi biasanya berat badannya kurang jika dibandingkan terhadap tinggi badannya, sehingga anak tampak kurus. Hal ini dikarenakan asupan makan yang tidak mencukupi baik secara kualitas, jumlah maupun jenisnya, dan/atau karena anak mengalami penyakit infeksi yang berulang. Wasting dapat terjadi dalam waktu singkat. Contohnya jika anak mengalami diare, hingga terjadi penurunan berat badan. Berikut adalah akibat dari anak yang kekurangan gizi :
- Kekebalan (sistem imunitas) tubuh rendah
- Gangguan pertumbuhan fisik
- Gangguan perkembangan otak
- Berisiko terkena penyakit tidak menular saat usia dewasa
Upaya-upaya pencegahan sangatlah penting, termasuk deteksi kurang gizi sejak dini dengan melakukan pemantauan pertumbuhan rutin di posyandu dan secara mandiri di rumah. Berikut adalah upaya-upaya untuk mencegah anak dari kekurangan gizi :
- Pemberian imunisasi dasar yang lengkap
- Rutin ke posyandu
- Menerapkan pola hidup bersih dan sehat
- Memberikan vitamin A dua kali dalam setahun