Lihat ke Halaman Asli

Kutulis Garam

Diperbarui: 13 November 2024   07:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

kutulis garam di tirai gerimis

senyum senja ramah melukis

di dinding kemarau yang menduda

burung-burung pipit berteduh dalam risaunya

kutatap nisan itu. pusara ketulusan petualang

tapi, apakah kematian itu iklas bercengkrama

sedang engkau dalam cakarnya

kutulis garam kembali; saat tangis mengalun

nada cinta dan kagum

siapa pun memaklumi

saat garam mengantar kesendirian.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline