kutulis garam di tirai gerimis
senyum senja ramah melukis
di dinding kemarau yang menduda
burung-burung pipit berteduh dalam risaunya
kutatap nisan itu. pusara ketulusan petualang
tapi, apakah kematian itu iklas bercengkrama
sedang engkau dalam cakarnya
kutulis garam kembali; saat tangis mengalun
nada cinta dan kagum
siapa pun memaklumi
saat garam mengantar kesendirian.