Lihat ke Halaman Asli

M Alfa Yusro Nursahid

Mahasiswa yang berusaha

Komunikasi Interpersonal dengan Mini Outbound

Diperbarui: 2 Mei 2024   11:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto Mini Outbound Proyek Kepemimpinan (Dok. pribadi)

Era generasi merunduk saat ini umum ditemui anak anak yang kurang menguasai tools dalam dirinya yang disebut komunikasi interpersonal. Komunikasi interpersonal yang merupakan bagian dari kebutuhan sosial yang dalam sebuah penelitian oleh Anggraini, dkk (2022), mengemukakan bahwa komunikasi interpersonal secara umum adalah komunikasi antara orang-orang secara tatap muka, masing-masing orang yang terlibat dalam komunikasi tersebut saling mempengaruhi persepsi lawan komunikasinya. Generasi merunduk saat ini banyak dari mereka yang berkumpul tapi menjadi individual, lebih mementingkan getged daripada berbincang bersama temannya, asik sendiri hingga melupakan lingkungannya.

Menelisik lebih dalam, Anggraini, dkk (2022), menyebutkan bahwa komunikasi interpersonal merupakan komunikasi antara dua orang yang mengalami tahap interaksi dan relasi tertentu mulai dari tingkatan akrab sampai tingkat perpisahan dan berulang kembali terus menerus. Maka hal ini merupakan pola yang bisa diusahakan dan diwadari oleh pihak terkait semisal tenaga pendidik untuk memberikan fasilitas agar peserta didik dapat mengembangkan tools komunikasi interpersonalnya. Salah satu usaha yang bisa dilakukan adalah mengadakan kegiatan mini outbound, didasari oleh hasil penelitian Nurkia & Sulkifly (2020),  bahwa kegiatan yang terdiri dari permainan pindah gelas, pesan berantai, dan gambar cantik sesuai dengan skenario dalam lingkup outbound dapat meningkatkan tools komunikasi siswa.

Dalam dunia bimbingan dan konseling terdapat teknik yang tepat untuk diterapkan dalam kegiatan outbound ini. Simulasi games, penerapan simulasi games terhadap komunikasi interpersonal terbukti memberikan manfaat bagi siswa untung menghadapi masalah yang sesuai dengan penelitian Ibtyandi, Rakhmawati, & Lestari (2019), dan efektif meningkatkan komunikasi interpersonal siswa di sekolah sesuai dengan penelitian Aprilia (2023). Menelisik pada penelitian Widyasari (2020), bahwa permainan estafet yang diberikan ada yang baru dengan melewati beberapa pos dan tidak hanya berlari saja, dan permainan estafet yang sesuai untuk meningkatkan kemampuan motorik kasar anak usia 5-6 tahun. Dalam beberapa tahun terakhir, penelitian telah menunjukkan bahwa komunikasi interpersonal adalah salah satu faktor yang paling penting dalam meningkatkan kepercayaan diri anak-anak. Oleh karena itu, dalam bimbingan dan konseling, komunikasi interpersonal harus menjadi salah satu fokus utama dalam meningkatkan kepercayaan diri anak-anak.

Sumber Referensi:

Anggraini, C., dkk. (2022). Komunikasi Interpersonal. Jurnal Multidisiplin Dehasen, 1(3) .337--342

Nurkia, S. & Sulkifly.(2020).Penerapan Teknik Outbound untuk Meningkatkan Komunikasi Antarpribadi Siswa.PEDAGOGIKA,11 (2).91-103.

Aprilia, E.H.(2023).Implementasi Bimbingan Kelompok Dengan Teknik Simulation Games Untuk Meningkatkan Komunikasi Interpersonal Siswa Kelas VIII MTsN 3 Banyuwangi.PACIVIC (Jurnal Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan), 3(2).89-100. http://jurnal.unipasby.ac.id/index.php/pacivic/

Ibtyandi, T.R., Rakhmawati, D., & Lestari, F.W.(2019).Bimbingan Kelompok Dengan Teknik Simulation Games Terhadap Komunikasi Interpersonal Siswa Kelas XI IPS.6(2).21-30. https://journal.upgris.ac.id/index.php/EMPATI/article/view/4276/2675

Widyasari, E.H.(2020).Pengembangan Permainan Estafet untuk Meningkatkan Kemampuan Motorik Kasar Anak Usia 5-6 Tahun. Tesis. Yogyakarta: Program Pascasarjana, Universitas Negeri Yogyakarta.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline