Lihat ke Halaman Asli

Politik Dinasti, Keberadaan Nepotisme dalam Meja Politik 2024

Diperbarui: 5 November 2023   11:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

FOTO: MajalahTempo

Dalam konteks Dinamika Pilpres 2024, isu politik dinasti menjadi pokok pembicaraan yang tidak dapat dihindari. 

Pada tahap pendaftaran, Paslon Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka menarik perhatian sebagai pasangan dengan hubungan dinasti yang kuat. Isu ini menciptakan refleksi mendalam di tengah-tengah masyarakat, menggambarkan kompleksitas antara harapan, kesenjangan, dan dampak perubahan sosial.

Pasangan Prabowo-Gibran, sebagai representasi politik dinasti, membuka diskusi tentang harapan masyarakat terhadap kepemimpinan dan perubahan yang diusung. Di satu sisi, ada harapan bahwa pengalaman dan ketokohan yang diwarisi dapat diterjemahkan menjadi kebijakan progresif dan solusi nyata untuk tantangan bangsa.

Namun, di sisi lain, isu politik dinasti membawa ketidaksetaraan dan kesenjangan dalam ruang politik. 

Masyarakat mencermati apakah kehadiran dinasti akan memperkuat demokrasi atau justru mengurangi keragaman dan persaingan yang seharusnya terjadi di panggung politik. 

Kesenjangan antara calon dari dinasti dan calon independen juga menjadi sorotan, menimbulkan pertanyaan tentang keadilan dalam proses demokrasi.

Pengaruh Pilpres 2024 terhadap perubahan sosial mencuat sebagai tema sentral dalam penulisan. Bagaimana masyarakat menanggapi kehadiran politik dinasti dalam keseharian mereka? 

Apakah ada pergeseran dalam pandangan masyarakat terkait partisipasi politik keluarga-keluarga tertentu? 

Dinamika ini juga meresahkan tentang perubahan sosial dalam lingkup keluarga dan komunitas.

Melalui penulisan reflektif ini, masyarakat mencoba menjawab pertanyaan-pertanyaan sulit seputar politik dinasti. 

Beberapa menyuarakan harapan mereka akan adanya inovasi dan perubahan positif dari pihak yang memiliki hubungan keluarga dalam politik. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline