Lihat ke Halaman Asli

Pamitan Kepala Daerah: Antara Janji Kampanye dan Kenyataan Pemerintahan

Diperbarui: 8 September 2023   16:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber FOTO: btv.com

Setiap periode kepemimpinan seorang kepala daerah selalu diakhiri dengan kata-kata pamitan yang penuh makna. 

Namun, di balik kata-kata manis tersebut, masyarakat menantikan realisasi janji-janji kampanye yang telah diutarakan sejak awal masa kepemimpinan. Pemilu Kepala Daerah (Pilkada) yang akan datang kembali menghadirkan harapan dan pertanyaan besar, apakah janji-janji akan terwujud atau hanya menjadi kenangan manis belaka.

Kepala Daerah yang Pamit: Tinggalkan Luka atau Kenangan Manis?

Akhir-akhir ini, kita menyaksikan bagaimana kepala daerah di berbagai daerah melakukan serangkaian acara perpisahan dengan masyarakatnya. 

Tidak dapat dipungkiri, beberapa di antara mereka berhasil meninggalkan kesan tersendiri di hati warganya. 

Seolah-olah, mereka tidak ingin berpisah dari jabatan yang telah mereka emban selama beberapa tahun.

Kepala daerah yang memiliki rekam jejak positif, yang mampu menghadirkan perubahan signifikan bagi masyarakatnya, tentu akan meninggalkan luka di hati masyarakat ketika harus mengakhiri masa jabatannya. 

Mereka adalah sosok yang telah membuktikan komitmennya dalam mewujudkan janji-janji kampanye. Namun, di sisi lain, banyak pula kepala daerah yang hanya meninggalkan kenangan manis semata. 

Janji-janji kampanye seperti peningkatan kesejahteraan, infrastruktur, dan pelayanan publik yang memadai menjadi sekadar omong kosong yang tak pernah terealisasi.

Pilkada: Harapan Baru atau Kenangan Lama?

Dengan mendekatnya Pilkada, masyarakat kembali dihadapkan pada pilihan yang tidak mudah. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline