Hal apa saja yang terlintas ketika mendengar teori konstruktivisme?
Dalam pandangan saya, beberapa hal yang terlintas dalam pikiran ketika mendengarkan kata konstruktivisme adalah: Konstruksi realitas sosial, ide atau norma, identitas, dan kritik terhadap materialisme. Kemudian, dengan demikian hal itulah yang saya akan ukas satu persatu terkait konstruktivisme.
Konstruktivisme dalam hubungan internasional menawarkan perspektif unik yang melampaui teori tradisional. Berikut adalah beberapa poin penting tentang bagaimana konstruktivisme memperluas jangkauannya:
Konstruksi Realitas Sosia
Konstruktivisme berpendapat bahwa sistem internasional bukan hanya realitas tertentu tetapi dibangun secara sosial melalui interaksi dan keyakinan bersama di antara negara dan aktor. Ini berarti bahwa cara kita memahami hubungan internasional dibentuk oleh proses sosial dan interaksi manusia, bukan hanya faktor material seperti kekuatan militer atau sumber daya ekonomi .
Penekanan pada Ide dan Norma
Tidak seperti teori IR arus utama yang berfokus terutama pada penjelasan materialis, konstruktivisme menyoroti pentingnya faktor ideasional. Ini termasuk peran ide, keyakinan, dan norma dalam membentuk perilaku negara dan hasil internasional. Konstruktivis berpendapat bahwa elemen ideasional ini sangat penting untuk memahami bagaimana negara berinteraksi dan membentuk identitas mereka .
Identitas dan Norma
Konstruktivisme menempatkan penekanan signifikan pada identitas dan norma. Ini menunjukkan bahwa identitas negara dan kepentingan mereka tidak tetap tetapi dibangun melalui interaksi sosial. Ini berarti bahwa bagaimana negara memandang diri mereka sendiri dan orang lain dapat mempengaruhi tindakan mereka di panggung global. Misalnya, identitas suatu negara dapat mempengaruhi pendiriannya pada isu-isu seperti hak asasi manusia atau kebijakan lingkungan .
Kritik Materialisme
Konstruktivisme menantang asumsi materialis dari teori IR lainnya dengan berargumen bahwa faktor material saja tidak dapat menjelaskan fenomena internasional. Ini menyerukan pendekatan yang lebih bernuansa yang mempertimbangkan dimensi sosial dan ide hubungan internasional, sehingga memperluas kerangka analisis yang digunakan oleh para sarjana dan praktisi di lapangan .