Lihat ke Halaman Asli

PELANGI DI LANGIT VICTORY

Diperbarui: 26 Juni 2015   06:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Persembahanku untuk Indonesia. Walau nunjauh di China, aku tak kan lupa dengan budaya bangsaku yang memegang teguh budaya ketimuran. Bekerja ke luar negeri menjadi buruh migranm bukanlah sandungan untuk berkarya dalam keterbatasan ruang gerak dan waktu.

Selama kurun waktu keberadaanku di negeri China, mampu membuka mata hatiku untuk peka pada lingkungan sekitar. Pada budaya baru yang tercipta dari teman-temanku sendiri, entah itu negatif ataupun positif.  Yang ku tahu, mereka dan aku sendiri sedang mamasuki masa transisi dari budaya timur memasuki budaya barat yang identik dengan kebebasan

Adakah dngan kehidupan kami buruh migran? Banyak cerita, banyak kisah baik suka maupun duka. Ku goreskan pada berlembar kertas untuk menjadi sebuah bukti tentang kehidupan buruh migran! Bukan hanya dari satu sisi dinilai, tapi dari segala penjuru sisi.

Tentang cinta dan cita anak manusia yang berjuang meraih mimpi. Kehidupan buruh migran yang lebih sering termarginalkan! Tersisihkan! Namun tidak menutup mata, bahwa keberadaannya mampu menopang perekonomian negara. Sungguh sangat tragis, saat buruh migran hanya dijadikan bahan komiditi perdagangan dalam berbagai bentuk.

Masih banyak pihak-pihak yang memanfaatkan buruh migran untuk menggapai kepopulerannya. Mengangkat sisi-sisi negatifnya saja, sepihak! Hanya tahu kulit luarnya saja dan tak mau menoreh ke dalam, bahwa tidak semua buruh migran melakukan hal-hal negatif. Ku goreskan segalanya tentang buruh migran! PELANGI DI LANGIT VICTORY, persembahanku pada bumi pertiwi




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline