Roan atau Kerja Bakti, Bentuk Kepedulian Santri pada Lingkungan

Sikap tanggap pada lingkungan sekitar harus ditanamkan sejak dini agar seseorang bisa membaca keadaan yang dibutuhkan sehingga bisa melakukan hal yang bermanfaat bagi sekitarnya, seperti halnya masalah buang sampah sembarangan yang di sebagian desa masih belum bisa ditangani dengan maksimal.

Hal itu memicu bertumpuknya sampah di berbagai sudut desa yang sangat mengganggu sekali, seharusnya dari pemerintah desa yang berwenang ada inisiatif program yang bisa minimal mengurangi bertumpuknya sampah, seperti Bumdes yang sudah berjalan disebagian desa walaupun kadang kurang maksimal Karena kurangnya pengontrolan ataupun juga bisa dengan Kerja bakti yang dilakukan rutin setiap minggu, sepertinya bila hal itu dilakukan oleh semua desa bisa mengurangi masalah sampah yang sudah menjadi PR lama tak terselesaikan.

Dalam pesantren ada istilah roan atau kerja bakti, yang dilakukan secara berkala, harian, mingguan, bulanan dan insidental , kegiatan ini sangat membantu sekali menangani masalah sampah dilingkungan pesantren, kegiatan ini juga melatih santri agar bisa tanggap dengan lingkungan sekitar, karena mereka dibiasakan melakukan hal sesuai dengan kesadaran diri masing-masing tidak ada unsur keterpaksaan, dalam diri mereka sudah terpatri satu hal yang bernama khidmah.

Hal ini yang menjadikan mereka selalu semangat dan senang hati melakuakan kegiatan roan dengan harapan bisa mendapatkan barokah dari pesantren, andai saja sikap santri yang menanamkan rasa Hidmah dalam jiwanya bisa dipraktekan oleh semua orang pasti akan membawa dampak yang sangat berpengaruh sekali dalam kehidupan bermasyarakat.