Lihat ke Halaman Asli

M. Alief Khadafi

saya seorang mahasiswa IPB University

Bersiap Menuju Pimnas, Konsep Carbon Research City (Carety) Menjadi Gagasan Mahasiswa IPB University

Diperbarui: 26 November 2023   22:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

      Pemanasan global akibat peningkatan emisi CO2 yang semakin memburuk kondisi lingkungan perlu mendapatkan perhatian khusus. Untuk mengurangi dampak yang ditimbulkan, diperlukan sebuah inovasi dalam pengelolaan emisi gas CO2. Salah satu inovasi yang dapat dilakukan yaitu dengan memanfaatkan CO2 melalui sistem Zero Carbon Technology (ZCT) sebagai sumber energi sehingga mengurangi dampak emisi CO2 pada lingkungan dan sekaligus menciptakan solusi berkelanjutan.

     Gagasan konsep Carbon Riset City merupakan sebuah inovasi yang digagas oleh Tim Program Kreativitas Mahasiswa Bidang Gagasan Futuristik Tertulis (GFT) IPB University yang beranggotakan Deya Akmalia, Naluri Siyasah Islami, M. Alief Khadafi, Yuga Setyo Pambudi, dan Dani Setiawan dari Fakultas Kehutanan dan Lingkungan dibawah bimbingan Dr. Adisti Permatasari Putri Hartoyo, S.Hut, M.Si. Gagasan ini telah masuk dalam ajang bergengsi PIMNAS ke-36 yang akan diselenggarakan di Universitas Padjadjaran, Bandung.

     Carbon Research City (Carety) terdiri dari enam kawasan yaitu Factory and Carbon Capture Center, Underground Carbon Storage and Solar Panel Center, Electrochemistry Center, Methanol Plant Center, Resource Storage Center, dan Research Center. Konsep dari carety ini memanfaatkan panel surya sebagai energi dalam menghidupkan kawasan tersebut. Sehingga, nantinya dapat menghasilkan energi terbarukan melalui pemanfaatan CO2 dari pabrik dan lingkungan sekitar yang akan menjadi listrik serta bahan bakar metanol.

       Keenam bangunan ini memiliki fungsi masing-masing dan saling terhubung satu sama lain. Factory and carbon capture center merupakan kawasan penghasil CO2 terutama pada daerah industri yang dilengkapi alat pendeteksi dan penyerap CO2, kemudian akan dikonversi menjadi listrik dan bahan bakar terbarukan guna memenuhi permintaan energi di sektor industri. Underground carbon storage merupakan sebuah kawasan bawah tanah yang digunakan untuk menyimpan CO2 sementara sebelum dialirkan menjadi listrik dan metanol. Electrochemistry center merupakan area produksi energi listrik yang dihasilkan dari proses konversi karbon. Methanol Plant Center merupakan area produksi bahan bakar metanol yang dihasilkan dari proses konversi karbon. Resource storage center merupakan kawasan penyimpanan sementara listrik yang dihasilkan berupa gardu dan tangki bahan bakar di tempat lain dengan jarak cukup aman sebelum nantinya disalurkan ke seluruh Kabupaten Karawang. Research center merupakan pusat yang mengatur sistem kerja alat di seluruh kawasan dengan memastikan bahwa peralatan yang digunakan efisien dan sesuai standar yang ditetapkan.

       Rancangan gagasan ini nantinya akan divisualisasikan dalam bentuk desain 3D, video gagasan, dan poster. "Gagasan ini diharapkan menjadi solusi mutakhir yang dapat mengatasi permasalahan peningkatan emisi CO2 dan mengakomodasikan kebutuhan masyarakat sekitar terhadap energi terbarukan yang dihasilkan." Ujar Deya selaku ketua tim.     

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline