Lihat ke Halaman Asli

"Siksaan" Bagi Para Guru Untuk Menulis

Diperbarui: 25 Juni 2015   00:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Menulis, itulah satu kata yang membuat sebagian orang termasuk para guru merasa tersiksa. Banyak di antara guru yang mengeluhkan dirinya tidak mempunyai bakat menulis sama sekali. Hal ini berkaitan dengan kesulitannya dalam mengeluarkan ide atau gagasan.

Bagi sebagian guru, menulis merupakan hal yang sulit dan menyita waktu yang lama karena membutuhkan konsentrasi yang super untuk menuangkan segala ide yang ada dalam sebuah kata-kata. Namun, bagi sebagian yang lain menulis mampu dijadikan sebagai pengisi waktu luang yang cukup menyenangkan.

Bagi guru yang ingin memulai untuk menulis, pasti akan merasa takut, kecil hati bila nanti ada tulisannya yang tidak begitu diminati oleh pembaca. Bisa jadi tulisan tersebut menjadi sebuah "petaka" bagi salah seorang pembaca, namun di sisi lain bisa juga sebagai sumber inspirasi. Itulah dinamika dalam dunia tulis-menulis. Ibarat style baju, tulisan seseorang ada yang menyukai, ada yang nampak biasa saja, bahkan ada yang sangat membenci.

Menulis sesungguhnya bukanlah pengetahuan, melainkan suatu keterampilan yang harus diasah. Ia akan muncul ketika para guru giat " memaksakan diri" untuk terus membuat karya berupa tulisan. Tidak menjadi persoalan tulisan itu layak atau tidak. Yang terpenting di sini adalah berani untuk mencoba memahamkan para pembaca akan ide atau gagasan kita melalui torehan karya berupa tulisan.

Tidak ada salahnya guru mencoba menulis, seburuk apapun tulisan itu. Meski awalnya merasa terbebani dan tersiksa, namun lama-kelamaan keterampilan menulis akan bagus jika sering diasah. Tulisan yang awalnya dicela banyak orang semakin lama akan disanjung banyak pembaca dan pastinya akan memberikan manfaat yang luar biasa, tidak hanya bagi guru namun juga bagi para peserta didik yang ingin belajar. Layaknya belati yang tumpul ketika terus diasah pasti akan tajam.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline