Sepertinya netijen yang terhormat kudu bikin hashtag Twitter lagi deh. Seperti tahun lalu. #WeWantSUSI. Kalau perlu bikin viral and rame lagi. Tambahin hashtag lagi. #WeHateYouEdhy. Lho kok?
Gimana tidak, menteri yang bilang anti korupsi dan akan melawan korupsi eh nyatanya korupsi sendiri. Malah ini rame-rame ngajak istri dan teman-teman pleknya buat korupsi berjamaah. Untung aja tetangganya gak diajak. Bisa habis 1 M lebih tuh.
Apa sih prestasi Edhy Prabowo? Gak ada kayaknya. Boro-boro menenggelamkan kapal seperti Bu Susi, ini malah melindungi PT. ACK biar gak ketahuan korupsinya. Eh buset.
Selama menjabat, Bu Susi masuk dalam daftar Global Thinkers 2019 atas kontribusinya menjaga kedaulatan maritim Indonesia. Itu artinya beliau benar-benar profesional dalam bekerja dan konsisten menjaga apa yang pernah diucapkannya.
"Itu yang mencuri ikan tenggelamkan saja". Masih ingat kan? Bahkan kalimat ini menjadi meme lucu di sosial media. Betapa hebat pengaruh seorang Susi.
Dengan latar belakang pengalaman bisnis yang dimilikinya, mengantarkan seorang Susi menjadi pebisnis ikan yang sukses hingga bisnis persewaan kapal terbang. Hal inilah yang menjadi modal baginya dalam mengatasi permasalahan perikanan dan kelautan di Indonesia.
Alhasil dalam kurun waktu lima tahun menjabat, ia sukses memperbaiki perekonomian para nelayan dan mafia kelautan di Indonesia. Tapi sayang, dalam kabinet selanjutnya ia digantikan oleh Edhy Prabowo. Sayang sungguh sayang.
***
Minta maaf kepada Pak Jokowi dan Pak Prabowo pun gak akan menghapus kesalahan. Penyesalan memang selalu di akhir. Gak pernah datang lebih awal. Benar gak?
Emang benar orang bilang, terlalu lama duduk di kursi yang empuk akan bikin kita lupa diri. Lupa segalanya hingga akhirnya menghalalkan cara agar bisa terus duduk di kursi empuk itu.
Belum juga genap lima tahun menjabat, eh sudah bikin ulah. Kena kan loe?