Lihat ke Halaman Asli

Choirul Rosi

Penulis cerpen yang hobi membaca buku dan novel

4 Konsep Orang Jepang tentang Pikiran

Diperbarui: 23 Oktober 2020   09:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber: yabai.com

Jepang memiliki budaya dan filosofi yang kaya dan terkenal. Lihat saja Kon Mari, Wabi Sabi, Ikigai hingga Kaizen serta yang lainnya. Kita semua telah mengenalnya. Apabila kita baru mengenalnya, ada banyak literatur baik itu online ataupun offline yang bisa kita jadikan referensi bacaan.

Kali ini penulis akan memperkenalkan 4 macam konsep untuk mengubah cara pandang kita terhadap pikiran kita. Mengapa begitu penting memberi perhatian pada apa yang kita pikirkan? Karena di zaman serba digital dengan mobilitas yang tinggi, menuntut kita untuk berpikir secara cepat dan sistematis. 

Detik demi detik kita seolah disodori oleh ribuan informasi dalam satu genggaman. Yakni ponsel pintar. Apabila kita tidak pandai mengontrol apa yang kita pikirkan, kita akan tenggelam dan larut di dalamnya dan tidak bisa mengendalikannya. Akibat yang sering muncul adalah stres dan depresi.

Kita sering kali dapat membiarkan pikiran kita melayang dan dipaksa untuk bereaksi terhadap tantangan yang dilemparkan kehidupan kepada kita. Contoh sederhana adalah saat kita mendapat komentar atas postingan di sosial media kita. dengan serta merta tanpa kita cerna, kita akan langsung membalas komentar itu. Tanpa memikirkan efeknya terhadap diri kita dan orang yang membaca komentar kita.Di akhir hari saat malam datang menjelang, kita menjadi lelah. Baik fisik maupun mental.

Untungnya, kita bisa mengatasi semua itu dengan menerapkan 4 konsep pikiran yang biasa dilakukan oleh orang Jepang. Konsep yang bisa kita praktikkan untuk mendisiplinkan pikiran kita. Mari kita pahami satu persatu.

1. Mushin no shin - Pikiran tanpa pikiran

Kondisi pikiran kosong di mana suara batin dibungkam. Kita hanya mempercayai diri sendiri.

Terdengar aneh memang. Tapi sangat berguna. Pola pikir ini adalah saat suara hati kita diam. Kita bertindak murni berdasarkan naluri dan perasaan. Mengalir begitu saja tanpa tekanan. Pikiran kita berada dalam kondisi flow. Mengalir begitu saja apa adanya.

Orang-orang yang mengalami kondisi "Mushin no shin" bisa kita temui saat menari, berlari, karate, melukis dan aktifitas lain yang melibatkan mental.

Untuk mencapai kondisi pikiran seperti ini, kita bisa melakukan meditasi. Mengosongkan pikiran dan memfokuskan pada satu titik dalam sebuah kondisi yang tenang. Kunci dari "Mushin no shin" adalah konsistensi dalam aktivitas apa pun yang kita pilih.

2. Fudoshin - Pikiran tak tergoyahkan

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline