Lihat ke Halaman Asli

Choirul Rosi

Penulis cerpen yang hobi membaca buku dan novel

Cerpen | Cetik Badung

Diperbarui: 4 April 2020   17:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Wasita nimitanta manemu laksmi

Wasita nimitanta pati kapangguh

Karena berbicara kita menemukan kebahagiaan

Karena berbicara kita mendapatkan kematian

(Nitisastra, Sargah V. Bait 3)

***

Sanglah, Desember 2019

Raungan sirine memekakkan telinga. Dua orang petugas medis mengeluarkan sebuah mayat dari dalam ambulans. Ni Luh yang sedang berjaga bergegas membukakan pintu belakang. Ia mengarahkan mereka untuk menuju sebuah ruangan. Kamar mayat. Aroma desinfektan menguar ketika pintu ruangan dibuka.

"Mayat siapa lagi ini, Bli?"

"Kami tidak tahu Ni Luh, pihak kepolisian hanya memerintahkan kami untuk menyimpan mayat ini untuk keperluan otopsi."

"Dari penampilannya aku yakin kalau dia adalah seorang gelandangan. Mustahil anggota keluarganya akan mencarinya." ucap Ni Luh pelan sambil membantu petugas itu mendorong ranjang si mayat.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline