Lihat ke Halaman Asli

Choirul Rosi

Penulis cerpen yang hobi membaca buku dan novel

Seni Memperbanyak Koneksi dan Memengaruhi Orang

Diperbarui: 22 Januari 2019   00:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

(dok. pribadi)

Anda seorang manajer? Pemimpin perusahaan? Seorang blogger? Atau orang biasa - biasa saja tapi ingin memiliki pengaruh yang besar? Tidak salah jika anda membaca tips yang saya paparkan berikut.

Sesuai dengan pemahaman saya setelah saya membaca buku "How to Win Friends and Influence People in The Digital Age", saya bisa memaparkan poin penting yang bisa kita terapkan, diantaranya :

1. Kendalikan emosi anda. Dalam sebuah komunikasi dengan orang lain, terkadang kita tidak bisa mengendalikan emosi negatif kita. Membicarakan kekurangan dan kelemahan orang yang sedang kita ajak berkomunikasi. Anda harus ingat, bahwa kebiasaan inilah yang nantinya menjadi bumerang bagi diri kita. Baik anda maupun partner bicara anda, sama - sama tidak suka menjadi subjek yang dicela. Maka hindarilah hal tersebut. KOmentar - komentar yang bertebaran di status Facebook, Instagram dan media sosial lainnya terkadang bisa menjadi bumerang bagi kita. Oleh sebab itu, sebelum kita menghakimi orang lain atas kesalahan mereka, ada baiknya kita mencoba untuk memikirkan apa yang akan dikatakan oleh orang lain apabila kemarahan kita terungkap kepada publik. Ingatlah pepatah Yahudi Kuno "Kau akan dihakimi dengan caramu menghakimi orang lain, kau akan dinilai sesuai dengan standar yang kau gunakan saat menilai orang lain."

2. Tegaskan hal - hal yang baik dari diri orang lain. Dengan menegaskan kebaikan yang dimiliki oleh lawan bicara kita / orang lain, berarti kita mengingatkan diri kita bahwa kebaikan itu ada pada diri orang itu. Karena dengan melakukan hal itu, kita akan mendapatkan banyak teman dan mudah dalam mempengaruhi orang lain untuk kemajuan yang positif.

3. Sentuhlah keinginan terdalam yang diinginkan orang lain. Setiap pribadi memiliki keinginan masing - masing. Keinginan itu berbeda tiap orang. Semakin kita memahami keinginan orang lain dan menempatkan diri kita ke posisi mereka, kita akan mudah memberikan pengaruh kita kedalam diri orang tersebut. Turutilah keinginan orang lain, maka kita akan mudah mempengaruhi mereka. Gunakan cara lembut dalam sikap, kuat dalam tindakan.

4. Tunjukkan pada orang lain bahwa kita menaruh minat kepada mereka. Dalam sebuah komunikasi, berusahalah untuk mempelajari apa yang menjadi perhatian lawan bicara kita. Hobi, pekerjaan, masalah pribadi dan lain - lain. Libatkan emosi kita kedalamnya. Gunakan empati kita. Maka hubungan pertemanan kita akan menjadi mudah karena dilandasi oleh rasa saling percaya satu sama lain. Akses menuntun pada koneksi, koneksi menuntun pada hubungan, hubungan menuntun pada rasa suka, rasa suka menuntun pada pengaruh.

5. Tersenyumlah. Mudah kita lakukan dan besar hasilnya. Dengan tersenyum saat berkomunikasi dengan orang lain, kita telah menunjukkan bahwa kita bahagia bersama mereka, bahagia bertemu mereka, bahagia bisa berinteraksi dengan mereka. Dengan tersenyum, kita telah menyampaikan iktikad baik kepada orang lain. jadi, cobalah tersenyum pada orang lain dan rasakan imbalan yang luar biasa yang akan kita terima.

Namun bagaimana jika kita berkomunikasi lewat sosial media? Apakah kita bisa menunjukkan senyum itu? Jawabannya adalah bisa. Caranya adalah menggunakan emoji. Menyusun kata - kata yang sopan dan baik tanpa mengandung unsur menjatuhkan orang lain. Tulislah kata - kata yang memancing pertemanan, bukan permusuhan.

6. Berkuasa dengan nama. Dalam berkomunikasi, usahakan menyebutkan "Nama" lawan bicara kita. Hindari penggunaan kata anda atau kau.  Karena orang lain lebih tertarik saaat namanya disebut dalam sebuah percakapan. Dengan menyebut nama orang itu, secara tidak langsung kita telah memberi pujian yang halus dan efektif. Dengan menyebut nama lawan bicara kita, maka informasi yang sedang kita bahas akan memiliki makna yang lebih mendalam.

7. Simak lebih lama. Mendengarkan orang lain adalah perlu. Saat kita menyimak pembicaraan lawan bicara kita, kita telah membangun sebuah jembatan untuk sebuah hubungan berkelanjutan. Dengan mendengarkan apa yang dibicarakan orang lain kepada kita, orang lain akan menilai bahwa kita "Ada" untuk dia. Mereka akan menilai bahwa kita mau menjadi pendengarnya dan merasakan emosi yang sedang mereka ungkapkan kepada kita. Dengan begitu kita akan mudah untuk membangun hubungan yang lebih baik.

8. Bahas apa yang penting bagi mereka. Saat anda mengetahui apa yang penting bagi mereka dan berusaha menahan diri untuk mengemukakan apa yang penting bagi diri anda, saat itulah kita bisa menarik perhatian lawan bicara kita. Jika kita bisa menarik perhatian lawan bicara kita dengan hanya membicarakan hal yang penting, maka komunikasi akan berjalan lancar dan kita dengan mudah memberikan pengaruh kita kepada lawan bicara kita.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline