63 tahun (setengah abad), bukan lagi usia muda, sudah tentu setapak penuh kerikil tajam terbiasa dilewati. Usia ini untuk manusia terbilang bergenerasi, melahirkan tunas baru "tapi tidak boleh mengabaikan pelajaran" terdahulu.
Sudah banyak kader terdistribusi, sebagai "multi" pada lini sektor. Sebagiannya untuk kita bangga, sisanya bahaya. Jangan menganggap ini etalase dengan enteng bicara (proses tidak mengkhianati hasil), patut di tanya, hasil yang bagaimana.?
"Sebab banyak yang menangis, dan air mata datang dari hati, bukan dari otak"
Sebab sejarah selama ini hanya datar pada wacana, di organisir sedemikian indah enak dengar di telinga, ibarat tong keras di luar kosong di dalam, tapi nyaring bunyinya. Itulah kapasitas hari ini yang terasa, tidak ada lagi konstruksi bangunan pengetahuan yang utuh, lahir dari dalam tubuh PMII itu sendiri.
Ini masalah, kader dan anggota PMII dengan mudah membaca buku, tapi sulit memahami kenyataan "lincah di lidah masi kagetan". Ambil saja G-20 kemarin, kita bangga bertemu dalam forum istimewa, tapi nanti kaget dan pimplang di saat tahu 2025-2030 pasar bergeser di Asia, Indonesia belum siap dan kita tertinggal jauh. "Kaget"akan masalah "dunia tak ada lagi tembok" daya tampung imigrasi baik dalam negeri maupun luar negeri menumpuk di sini, beragam problem akan berlanjut membentuk tumor karena menunda-nunda pengangkatan: pangan, kesehatan, kekerasan, dan lingkungan.
Kita butuh yang futuristik "membaca masa depan". Justru ini tidak ada, mala lahir sekatan anta baranta "tanpa harus diuji kemampuan" ibarat penyeludupan "senjata api yang memakan tuannya" dalam pertarungan wajar saja. Kalau ini di pelihara kapan PMII memiliki daya saing siap bergelut habis dengan keadaan tanpa ampun, tanpa menyerah"KONSISTEN DAN MELAWAN.
Tepat 17 April 2023, memperingati hari lahir PMII, di tanggal yang sama saya terpilih sebagai ketua formatur terpilih PMII KOTA TERNATE.
Ini bukan kemenangan, ini tentang pergerakan. Banyak hal yang nantinya bukan sekedar wicara (hanya bicara) tapi harus di ikut sertakan dengan wirasa (yang kita rasa), ini di bangun dulu baru bisa kita wijaki (bijaki).
BERSAMA ERA BARU PMII TERNATE
SALAM PERGERAKAN...!!!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H