Lihat ke Halaman Asli

Kematian Anak Batin (Inner Child) Tak Dikenali Terabaikan

Diperbarui: 26 September 2024   17:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Ketika "inner child" tidak dikenali, diabaikan, atau terlantar hingga "mati" secara psikologis, dampaknya bisa sangat dalam dan merusak pada berbagai aspek kehidupan individu, baik secara emosional, psikologis, maupun sosial. "Inner child" yang terabaikan sering kali mengacu pada bagian diri yang mengandung emosi, ingatan, dan pengalaman masa kecil yang tidak terselesaikan. Ketika aspek ini diabaikan dalam jangka waktu lama, dampaknya meluas, menciptakan berbagai bentuk ketidakseimbangan dalam kehidupan dewasa. Berikut adalah dampak-dampak spesifik yang bisa muncul:

 "Perasaan Terasing dan Kehilangan Diri"

"Inner child" adalah sumber dari banyak aspek diri kita yang murni, seperti kreativitas, spontanitas, dan rasa ingin tahu. Ketika inner child diabaikan, kita bisa merasa terputus dari bagian diri yang sejati, yang berujung pada "perasaan terasing" dan kehilangan identitas. Seseorang mungkin merasa tidak lagi mengenal dirinya sendiri, merasa kosong, hampa, atau tidak memiliki tujuan hidup yang jelas. Ini sering kali menciptakan ketidaknyamanan emosional dan ketidakpuasan yang mendalam.

 "Kehilangan Keaslian"

Tanpa inner child yang sehat, seseorang dapat merasa kehilangan koneksi dengan sifat alaminya. Kehilangan keaslian ini membuat individu berusaha keras memenuhi harapan orang lain, tetapi sering kali merasa tidak utuh dan hidup tanpa arah yang jelas.

 "Disonansi Internal"

Ketika inner child terlantar, terjadi "disonansi internal" atau ketidakselarasan antara kebutuhan emosional batin dan realitas eksternal. Ini bisa menyebabkan konflik batin yang konstan dan rasa ketidaknyamanan yang sulit dijelaskan.

 "Kecemasan dan Depresi"

Salah satu dampak paling umum dari inner child yang terlantar adalah munculnya masalah "kecemasan" dan "depresi". Inner child sering kali menyimpan trauma masa kecil atau perasaan tidak dicintai, dan ketika ini tidak diakui atau diproses, perasaan tersebut akan terus mengganggu kesejahteraan emosional seseorang di masa dewasa. Akibatnya, individu mungkin merasa tertekan, gelisah tanpa sebab yang jelas, atau bahkan mengalami kesulitan menikmati hidup.

 "Kecemasan Berkelanjutan"

Seseorang dengan inner child yang tidak dikenali mungkin selalu merasa cemas atau takut akan penolakan, kegagalan, atau penghakiman. Ini berasal dari luka masa kecil yang tidak terselesaikan, seperti merasa tidak aman, tidak cukup baik, atau tidak berharga.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline