Lihat ke Halaman Asli

Imamul Muttaqin Nasehat Ulama Untuk Memilih Calon-calon Pemimpin

Diperbarui: 18 September 2024   06:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

"Imamul Muttaqin" yang secara harfiah berarti "Pemimpin orang-orang yang bertakwa," adalah gelar yang kerap diberikan kepada pemimpin yang diharapkan memiliki sifat-sifat ideal dalam Islam. Dalam konteks ini, ulama sering memberikan nasehat tentang kriteria yang harus diperhatikan umat Islam ketika memilih seorang calon pemimpin, baik di tingkat lokal maupun nasional. Berikut adalah beberapa nasehat ulama yang sering disampaikan terkait kriteria calon pemimpin yang baik menurut Islam:

1. Takwa dan Keteladanan Moral

Calon pemimpin yang baik haruslah "bertakwa" kepada Allah. Takwa menjadi fondasi utama dalam Islam karena seseorang yang bertakwa akan selalu berhati-hati dalam menjalankan kewajibannya sesuai dengan tuntunan agama. Pemimpin yang bertakwa tidak hanya memperhatikan aspek duniawi, tetapi juga menjaga hubungan vertikal dengan Allah SWT, sehingga keputusannya akan selalu berlandaskan kebenaran dan keadilan.

Seorang ulama bernama Imam Al-Mawardi dalam karyanya "Al-Ahkam As-Sultaniyyah" menegaskan bahwa pemimpin yang baik adalah yang paling takut kepada Allah, karena dengan ketakwaan itulah dia akan selalu menjaga amanah dan menghindari perbuatan zalim atau korup.

2. Adil dalam Memimpin

"Keadilan" adalah syarat utama yang selalu ditekankan para ulama dalam memilih pemimpin. Keadilan berarti memberikan hak kepada setiap orang dengan adil, tanpa memandang latar belakang atau status sosial. Pemimpin yang adil tidak hanya berpihak pada golongan tertentu atau kelompok mayoritas, tetapi pada seluruh rakyat yang dipimpinnya, termasuk mereka yang lemah dan minoritas.

Al-Qur'an sendiri memerintahkan umat Islam untuk berlaku adil dalam QS. An-Nisa (4:58):  
"Sesungguhnya Allah memerintahkan kamu untuk menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya, dan (memerintahkan kamu) apabila menetapkan hukum di antara manusia supaya kamu menetapkannya dengan adil."

Dalam hadis, Rasulullah SAW juga bersabda, bahwa salah satu dari tujuh golongan yang akan mendapatkan naungan Allah pada hari kiamat adalah "pemimpin yang adil" (HR. Bukhari dan Muslim).

3. Amanah dan Tanggung Jawab

Seorang pemimpin yang baik harus memiliki sifat "amanah". Ulama sering mengingatkan bahwa memimpin bukanlah sekadar memperoleh kekuasaan, tetapi sebuah "amanah besar" yang harus dipertanggungjawabkan, tidak hanya di hadapan manusia, tetapi juga di hadapan Allah SWT. Pemimpin yang amanah adalah yang tidak menyalahgunakan kekuasaan dan menjaga hak-hak rakyat.

Nasehat tentang pentingnya amanah dapat dilihat dalam sabda Rasulullah SAW:  
"Setiap dari kalian adalah pemimpin, dan setiap pemimpin akan dimintai pertanggungjawaban atas yang dipimpinnya." (HR. Bukhari dan Muslim)

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline