Lihat ke Halaman Asli

Kisah Kelahiran dan Merayakan Maulid Nabi Muhammad SAW

Diperbarui: 5 September 2024   21:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Kisah kelahiran Nabi Muhammad SAW penuh dengan keajaiban dan tanda-tanda kebesaran Allah.

Kondisi Masyarakat Sebelum Kelahiran Nabi, Sebelum Nabi Muhammad SAW lahir, masyarakat Arab berada dalam zaman Jahiliyah, yaitu masa kegelapan di mana kejahilan, penyembahan berhala, perbudakan, dan ketidakadilan sosial merajalela. Meskipun begitu, Nabi Muhammad SAW lahir di tengah-tengah suku Quraisy, suku yang paling terpandang di Mekah.

Nubuat dan Tanda-tanda Sebelum Kelahiran, Banyak ulama mencatat bahwa kelahiran Nabi Muhammad SAW sudah dinubuatkan dalam kitab-kitab sebelumnya, termasuk dalam agama-agama sebelum Islam. Tanda-tanda kelahiran beliau juga terlihat dari mimpi dan peristiwa-peristiwa luar biasa. Di antaranya, ibu Nabi Muhammad, Aminah binti Wahab, dikatakan bermimpi melihat cahaya yang keluar darinya yang menerangi istana-istana di Syam (Suriah).

Kelahiran Nabi Muhammad SAW, Nabi Muhammad SAW lahir pada hari Senin 12 Rabiul Awal Tahun Gajah (570 M) di kota Mekah. Disebut Tahun Gajah karena pada tahun itu, pasukan gajah yang dipimpin oleh Raja Abrahah dari Yaman berusaha menyerang Ka'bah, namun mereka dihancurkan oleh Allah dengan mengirim burung-burung Ababil yang melempari mereka dengan batu panas dari neraka. Sebagaimana di ceritakan dalam Kitab Suci Al-Qur'an dalam Surat Al-Fill.

Kelahiran beliau terjadi di rumah kakeknya, Abdul Muthalib, dan ayahnya, Abdullah bin Abdul Muthalib, telah wafat sebelum Nabi lahir. Oleh karena itu, Nabi Muhammad SAW lahir sebagai anak yatim.

Tanda-tanda Keajaiban Saat Kelahiran, Beberapa peristiwa luar biasa yang terjadi pada saat kelahiran Nabi Muhammad SAW, di antaranya, Istana Kisra di Persia mengalami retak dan sebagian tiangnya roboh, Api yang disembah oleh kaum Majusi di Persia yang telah menyala selama ribuan tahun tiba-tiba padam. Danau Sawa yang dianggap suci oleh kaum Majusi tiba-tiba surut. Peristiwa-peristiwa ini dianggap sebagai tanda bahwa kelahiran Nabi Muhammad SAW akan membawa perubahan besar di dunia.

Masa Kanak-Kanak Nabi, Setelah kelahiran Nabi Muhammad SAW, beliau diasuh oleh ibunya, Aminah, hingga usia 6 tahun. Setelah ibunya meninggal, Nabi dibesarkan oleh kakeknya, Abdul Muthalib, hingga kakeknya juga meninggal ketika Nabi berusia 8 tahun. Kemudian, beliau diasuh oleh pamannya, Abu Thalib ayah dari Sayyidina Ali Karomallohu Wajhah, yang melindungi Nabi hingga dewasa. Nabi Muhammad SAW juga disusui oleh seorang wanita dari suku Bani Sa'd, yaitu Halimah As-Sa'diyah, yang terkenal dengan kisah keberkahan yang datang bersamanya setelah menyusui Nabi.

Nabi Muhammad Sebagai Rahmat, Kelahiran Nabi Muhammad SAW adalah rahmat besar bagi seluruh alam. Allah mengutusnya sebagai penutup para nabi dan rasul, membawa ajaran Islam yang sempurna sebagai petunjuk bagi umat manusia. Seluruh peristiwa kelahiran beliau dipenuhi dengan tanda-tanda bahwa beliau adalah pilihan Allah yang akan membawa cahaya kebenaran ke dunia. Kisah kelahiran Nabi Muhammad SAW mengandung banyak pelajaran berharga, salah satunya adalah bagaimana Allah mempersiapkan dunia untuk kedatangan seorang rasul yang akan menyebarkan risalah-Nya dan membawa perubahan besar bagi umat manusia.

Merayakan Maulid Nabi Muhammad SAW memiliki beberapa hikmah yang dapat diambil oleh umat Islam. Memperkuat Kecintaan kepada Rasulullah SAW, Merayakan Maulid Nabi adalah momen untuk mengingat kembali kepribadian dan perjuangan Nabi Muhammad SAW. Dengan mengenang sifat-sifat beliau yang mulia, kita diingatkan untuk memperkuat rasa cinta kepada Rasulullah, yang menjadi contoh dan teladan dalam kehidupan sehari-hari.

Menghidupkan Nilai-Nilai Islam, Perayaan Maulid memberikan kesempatan bagi umat Islam untuk kembali mengkaji dan merenungi ajaran-ajaran Islam yang disampaikan oleh Rasulullah SAW. Ini mendorong umat untuk memperbaiki diri dan mengamalkan ajaran-ajaran yang diajarkan oleh beliau dalam kehidupan pribadi, sosial, dan beragama.

Mengokohkan Ukhuwah Islamiyah, Maulid Nabi sering dirayakan secara berjamaah dengan pengajian, zikir, dan sholawat, yang dapat memperkuat ukhuwah Islamiyah (persaudaraan sesama Muslim). Kebersamaan dalam perayaan ini menciptakan rasa persatuan dan saling mendukung dalam komunitas Islam.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline