Lihat ke Halaman Asli

M Nur Hamzah

mahasiswa

KKN UMD Unej 185 Desa Jangkar: Upaya Pencegahan Stunting hingga Wirausaha Berbasis Sektor Kelautan

Diperbarui: 7 Agustus 2024   12:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto bersama siswa kelas 7 SMPN 1 Jangkar (Sumber : Dokumentasi Pribadi)

Jangkar, Situbondo. Kuliah Kerja Nyata (KKN) sebagai bagian dari pengembangan potensi mahasiswa memadukan pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi dengan metode pemberian pengalaman belajar dan bekerja kepada mahasiswa dalam konteks pemberdayaan masyarakat. Pada kesempatan kali ini kelompok KKN Unej Membangun Desa (UMD) 185 Desa Jangkar berkesempatan melaksanakan program sosialisasi pencegahan pernikahan dini dan stunting Dengan nama program "Jangkar Best" yang telah diusung kelompok KKN 185 Desa Jangkar, program ini berupaya untuk memberikan pemahaman dasar mengenai pernikahan dini dan stunting. Dengan pemahaman dasar diharap siswa memiliki penguatan bahwa banyak dampak negatif dari pernikahan dini mendorong resiko stunting lebih tinggi. Sosialisasi bertempat di SMPN 1 Jangkar menyasar seluruh siswa sebagai tujuan sosialisasi 

Program sosialisasi di lingkungan sekolah menjadi salah satu langkah awal terhadap upaya pencegahan pernikahan dini serta dampak lebih panjang menyebabkan stunting. Pernikahan dini masih sering terjadi serta berbagai resiko negatif pernikahan dini salah satunya terhadap kondisi psikologis dan biologis. Sebagian masyarakat dengan ekonomi rendah masih menjadikan pernikahan dini menjadi solusi untuk memperbaiki ekonomi mereka tanpa memikirkan berbagai kemungkinan yang terjadi. 

Sebagian remaja mungkin masih belum memiliki pengetahuan yang cukup mengenai kehamilan serta bagaimana pola asuh yang baik mereka masih membutuhkan gizi sampai umur 21 tahun. Jika mereka menikah di usia muda, dibawah 20 tahun saat itu tubuh mereka masih memerlukan gizi untuk pertumbuhan sematara jika seorang ibu yang memiliki umur dibawah 20 tahun saat hamil akan bersaing memperebutkan gizi dengan bayi yang dikandungnya. Jika gizi ibu tidak tercukupi selama masa kehamilan, bayi akan lahir dengan berat badan lahir rendah dan berisiko tinggi mengalami keguguran dan pada ibu hamil di bawah usia 18 tahun, sebab organ reproduksinya belum terbentuk sempurna. 

SMPN 1 Jangkar sebagai satu-satunya lembaga pendidikan tingkat menengah pertama yang berada di Kecamatan Jangkar berkomitmen untuk membangun generasi cerdas serta pengembangan karakter unggul. Dengan sosialisasi yang dilaksanakan mahasiswa KKN UMD 185 diharapkan para siswa dan siswi mendapat:

  • Pemahaman dasar bagaimana akibat dari pernikahan dini dan stunting agar siswa menghindari hal tersebut 

  • Meningkatkan kesadaran siswa tentang dampak negatif pernikahan dini terhadap kesehatan dan masa depan, serta bahaya stunting bagi pertumbuhan fisik dan perkembangan kognitif anak

  • Pengetahuan tentang pentingnya gizi yang baik dalam masa pertumbuhan serta tanda-tanda dasar mengenai stunting

Selain itu, dalam sosialisasi ini, mahasiswa KKN UMD 185 juga memberikan informasi tentang pentingnya pendidikan dan pengembangan diri sebelum menikah. Menekankan bahwa menyelesaikan pendidikan hingga jenjang yang lebih tinggi dapat membuka peluang yang lebih baik dalam hal karir dan kesejahteraan keluarga. Dengan demikian, siswa-siswi diharapkan dapat memprioritaskan pendidikan dan pengembangan diri sebelum memasuki kehidupan pernikahan. 

Sesi tanya jawab (Sumber : Dokumentasi Pribadi)

Pihak sekolah dengan terbuka memberikan respon sangat baik terhadap program mahasiswa KKN tersebut dengan harapan bahwa aksi yang dilakukan dapat memberikan pemahaman dan motivasi terhadap mereka, serta mengetahui  berbagai dampak negatif dari pernikahan dini dan stunting berdasarkan materi yang telah disampaikan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline