Lihat ke Halaman Asli

M Nur Hamzah

mahasiswa

Edukasi Stunting dan Gizi Seimbang: KKN UMD 185 UNEJ Bantu Siswa SDN 1 Jangkar Menyongsong Masa Depan Sehat

Diperbarui: 2 Agustus 2024   16:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto Bersama Siswa Kelas 6 SDN 1 Jangkar (Sumber: Dokumen Pribadi)

Sabtu, 27 Juli 2024. Sebagai bentuk pengabdian terhadap masyarakat, KKN Unej Membangun Desa (UMD) kelompok 185 Desa Jangkar menyasar sekolah sebagai sarana kegiatan sosialisasi stunting dan gizi seimbang  bertempat di SDN 1 Jangkar, Desa Jangkar, Kecamatan Jangkar, Situbondo. Acara ini ditujukan kepada siswa kelas 6, diharap sebagai bekal awal untuk memahami permasalahan stunting dan gizi seimbang sebab mereka akan melanjutkan pendidikan ke jenjang selanjutnya yaitu bangku SMP/MTs.

Sambutan hangat diberikan pihak sekolah kepada mahasiswa untuk membuka kegiatan sosialisasi tersebut. Acara sosialisasi berlangsung selama 2 jam yang diisi dengan materi, sesi tanya-jawab, kuis berhadiah, serta fun games yang menambah keseruan kegiatan.

Adapun materi sosialisasi yang disampaikan sebagai berikut;

  • Definisi stunting: Siswa diberikan pemahaman mengenai stunting sehingga siswa paham dan waspada terhadap adanya stunting.
  • 1000 hari pertama kehidupan: Penjelasan mengenai pentingnya dua tahun pertama kehidupan yang merupakan “window of opportunity” dalam stunting, yaitu waktu kritis dimana perkembangan otak dan fisik anak berkembang paling pesat semasa kehidupannya.
  • Kurva pertumbuhan: Pengenalan mengenai kurva pertumbuhan di dalam buku KIA (Kesehatan Ibu dan Anak) yang menjadi titik ukur stunting di dalam kegiatan rutin posyandu.
  • Penyebab stunting: Pemaparan mengenai hal yang dapat menyebabkan stunting, baik itu dari ibu semasa hamil, pemenuhan gizi anak saat lahir, maupun penyakit infeksi akibat sanitasi buruk. Hal ini bertujuan agar siswa paham mengenai pentingnya gizi seimbang dan sanitasi dalam mencegah stunting sejak dini.
  • Akibat stunting: Memberikan informasi mengenai apa saja dampak stunting bagi anak semasa kehidupannya sehingga siswa paham bahaya stunting dan pentingnya untuk mengetahui pencegahan stunting.
  • Gizi seimbang: Siswa diberikan informasi mengenai gizi seimbang sesuai dengan slogan yang digalakan kementerian kesehatan, yaitu “isi piringku”, sehingga siswa dapat memahami komposisi dan porsi gizi seimbang yang dibutuhkan tubuh setiap harinya. Selain itu, siswa juga diberikan pengenalan mengenai 4 prinsip gizi seimbang agar siswa paham hal penting lainnya yang harus ikut diperhatikan demi pemenuhan gizi seimbang.
  • Sanitasi: Pemahaman mengenai sanitasi dasar yang bisa dilakukan siswa setiap hari dan setiap saat, yaitu tindakan mencuci tangan dengan baik dan benar sesuai dengan tahapan yang diinstruksikan WHO (World Health Organization). Disamping itu, siswa juga diminta untuk ikut memeragakan dan mempraktekan langkah mencuci tangan agar dapat diimplementasikan dalam kesehariannya.

Kepala SDN 1 Jangkar Bapak Erwin mendukung sepenuhnya untuk program sosialisasi tersebut menurut beliau “Pemahaman dasar mengenai stunting dan gizi seimbang sangat penting untuk para siswa, apalagi mereka akan memasuki jenjang SMP. berharap itu sebagai bekal dasar pemahaman mereka. Agar mereka tau”.

Fun Game (Sumber: Dokumentasi Pribadi)

Dengan adanya kegiatan sosialisasi tersebut, harapannya seluruh siswa kelas 6 SDN 1 jangkar dapat mengetahui tentang isu stunting sejak usia dini. Sehingga mampu membangun kesadaran akan dampak stunting bagi kesehatan. Hal ini selaras dengan tujuan program kerja KKN UNEJ Membangun Desa (UMD) kelompok 185 Desa Jangkar yaitu BEST (Bebas Stunting) yang mengusung misi meningkatkan kesadaran tentang pentingnya gizi seimbang untuk mencegah stunting sejak usia dini.

Kegiatan Sosialisasi ini merupakan salah satu bentuk kontribusi mahasiswa untuk pencegahan stunting terhadap elemen paling dasar yaitu sekolah yang ada di desa tempat mereka melaksanakan KKN.

Untuk keberlanjutan program, diharapkan pihak SDN 1 Jangkar terus memperbaharui materi sosialisasi sesuai dengan perkembangan zaman dan kebutuhan siswa. Keterlibatan aktif dari semua pihak terutama pemerintah desa, sangat penting untuk mendukung keberlanjutan program ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline