Keterkaitan antara agama, ilmu pengetahauan dan filsafat, ketiga sumber pemikiran tersebut ternyata dapat berpengaruh pada kehidupan yang terutama pada pola pemikiran dalam menghadapi berbagai banyak persoalan dan permasalahan dalam menjalani kehidupan. Akan tetapi ketiga sumber pemikiran tersebut juga sangat berpengaruh pada perkembangan pola pemikiran dalam mengembangkan peradaban pada saat ini yang dimana manusia pastinya akan selalu memikirkan bagaimana caranya agar peradaban pada saat ini bisa berkembang lebih jauh dari sebelumnya.
Manusia diciptakan dengan memiliki anugerah berupa ide juga pikiran yang membedakannya dengan makhuk yang lain. Hal inilah yang menjadikan manusia mampu menciptakanserta mengembangkan sejalan dengan pemikiran yang dibesarkan oleh manusia. Melalui ide serta benak manusia tersebut, hingga lahirlah teori, kajian serta ilmu pengetahuan. Lewat ide serta benak seperti itu manusia bisa memastikan kebenaran. Ketika berbicara tentang pengetahuan, maka tidak akan lepas dari pembicaraan tentang penalaran. Kompetensi nalar manusia menimbulkan manusia bisa memberdayakan dan memaksimalkan kemampuan serta pengetahuan yang merupakan rahasia
Hakikat penalaran merupakan proses berfikir untuk penarikan kesimpulan, yang berasal dari proses pikir serta tidak bersumber dari rasa. Sedangkan filsafat selaku induk dari semua ilmu, ialah kajian yang membahas menimpa tentang esensi atau asal mula dari seluruh suatu, serta etika dan estetika dari sesuatu tersebut.
Lewat kajian filsafat yang berupaya menanggapi atas seluruh suatu secara mendasar, sistematis hingga lahirlah suatu ilmu pengetahuan. Filsafat danilmu pengetahuan tersebut bekerja dalam wilayah akal dan pikiran manusia, sehingga kemampuan penalaran dan pengembangan pengetahuan manusia jadi tumpuan utama dalam kehidupan filsafat dan ilmu pengetahuan tersebut, sehingga sering dipahami kalau ilmu pengetahuan mencakup prosesmembuat pernyataan yang tak masuk akal (unlogic), yangtentunya sulit dicerna oleh ilmu pengetahuan.
Realitas kehidupan masyarakat cenderung berpihak bahwa menjalankan kehidupan keagamaan dilandasi atas dasar perasaan. Walaupun demikian, porsi kebenaran menjadi aspek yang tidak dapat ditinggalkan. Atas dasar itulah perasaan keagamaan juga diikuti dengan perlunya sikap berfikir. Berfikir sebagai aspek utama dalam filsafat menjadi hal penting dalam memahami kebenaran, sehingga di sinilah terdapat hubunganatau korelasi antara perasaan keagamaan dan perlunya berfikir.
Artikel ini mencoba menggali bagaimana sesungguhnya koneksitas antara filsafat, ilmu pengetahuan dan agama. Kajiannya akan dipersandingkan kepada Islam, sehingga akan diketahui sejauh mana ilmu pengetahuan dan filsafat dalam pandangan Islam mengurai ilmu pengetahuan. pengamatan, ingatan, prasangka serta penalaran. Sementara disisi lain, agama adalah wahyu yang Allah turunkan kepada manusia. Kedatangan agama tersebut bukan tiba dengan" kosong", namun membawa risalah, ilmu pengetahuan dan tuntunan bagi manusia dalam beraktifitas.
menghargai donasi pada ajaran etika, moral serta nilai transedental hendak kebahagiaan manusia. Demikian pula dengan agama, konflik akan terjadi apabila agama membuat statment yang tak masuk akal( unlogic), yang tentunya susah di cerna oleh ilmu pengetahuan. Realitas kehidupan masyarakat cenderung berpihakkalau menjalankan kehidupan keagamaan dilandasi atas dasar perasaan. Walaupun demikian, porsi kebenaran menjadi aspek yang tidak bisa ditinggalkan. Atas dasar itulah perasaan keagamaan juga diikuti dengan perlunya sikap berfikir. Berfikir sebagai aspek utama dalam filsafat jadi hal penting dalam memahami kebenaran, sehingga di sinilah ada hubungan atau korelasi antara perasaan keagamaan serta perlunya berfikir. Postingan ini mencoba menggali bagaimana sesungguhnya koneksitas antara filsafat, ilmu pengetahuan dan agama. Kajiannya hendak dipersandingkan kepada Islam, sehingga akan diketahui sejauh mana ilmu pengetahuan dan filsafat dengan pandangan Islam menguraiilmu pengetahuan.
Pada pembahasan kali ini akan menjelaskan mengenai hubungan antara agama, ilmu pengetahuan dan filsafat, sebelum masuk ke dalam pembahasan tersebut saya akan membahas kembali pengertian dari ketiga pembahasan yang akan menjadi topik utama.
Pada persoalan agama yang menjadi titik utama sebuah kepercayaan pada masing manusia yang menganut agamanya masing-masing tersebut, agama sendiri memiliki sebuah makan yang beragam. Keyakinan dan kegiatan beragama ditandai atas sebuah pola pemikiran dan keyakinan yang sangat dalam.
Kegiatan keagamaan yang dilakukan pada setiap kalangan peganutnya juga menjadikan mereka ingin mensucikan diri serta menambah keimanan pada kepribadian mereka. Membicarakan soal agama, yang dimana agama dalam sebuah aspek kehidupan manusia akan selalu menjadi persoalan yang menarik.
Padang keyakinan yang berbeda disitulah manusia dianjurkan untuk tetap toleransi walaupun berbeda sebuah keyakinan, hal tersebut tidak harus menjadi landasan bahwa perbedaan menjadi suatu hal yang sangat tidak membuat manusia toleransi. Dari suatu pebedaan cara masing-masing penganut beripikir pada konteks landasan agama mereka, justru cara berpikir tersebut tentunya tidak begitu mudah timbul begitu saja dengan mudah, tetapi pemikiran tersebut juga lahir dari pemikiran atau berbagai tafsir.