Lihat ke Halaman Asli

M. ERIK IBRAHIM

🌩🌼🌩Terbentur---Terbentur---Terbentuk🌩🌼🌩

Merayu Kalbu

Diperbarui: 25 Januari 2023   09:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi gambar oleh Pixabay. 25/01/2023

Sepintas ku menarik selimut untuk pulang sejenak kerumah peraduan. 

Dinginnya angin berupa angan diluar, membuatku risau keluar. 

Namun, terpenjara dibalik pelipur saja, tidaklah cukup, haruslah disertai asa yang harus disajut bagai sehelai baju 

saat ini, hanya ku merayu kalbu dengan desiran angin beku yang ku tajamkan selalu. 

Namun tat kala ku gubah hingga gundah, mustahil tuk dirubah

Saat mentari siang siang menerpa, menerjang hingga patah arang, berdentum Jari-jemari yang harus lukir

Enggan terjerembab dan terkunci dibalik lorong lorong waktu... 

Semoga saja terselip harapan begitu...

---

Demikian dan salam puisi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline