Lihat ke Halaman Asli

M TriWildan

Mahasiswa Hukum Tata Negara UIN Khas Jember

Menelisik Berbagai Macam UMKM di Desa Langkap: Mahasiswa KKN Kolaboratif 145

Diperbarui: 13 Agustus 2024   23:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

KKN KOLABORATIF 145

Jember, 10 Agustus 2024 Desa Langkap merupakan salah satu desa yang mayoritas mata pencahariannya adalah petani dan buruhtani, namun ada juga yang memiliki usaha mikro kecil maupun menengah. Mahasiswa KKN kolaboratif posko 145 melakukan kunjungan ke beberapa UMKM tersebut. Berikut beberapa UMKM yang telah dikunjungi:

         UMKM Tahu yang dimiliki oleh bapak Parto UMKM tahu ini sudah berdiri sejak tahun 2003 dan memiliki 4 karyawan tetap.Pada saat kunjungan pemilik mengungkapkan "proses pembuatan tahu dikerjakan dari jam 2 dini hari yang dimulai dengan proses perendaman kedelai hingga jam 11 siang yang diakhiri dengan pemotongan" ujar pemilik UMKM tahu. 

Sekali produksi, produk tahu yang dihasilkan bisa sampai 2,5 kuintal perhari sehingga menjadi 150 kotak tahu berukuran sedang kemudian setiap kotak dipotong kembali menjadi 78 bagian (tergantung permintaan pasar). Jika harga kedelai sedang mahal maka bisa diatasi dengan potongan tahu yang lebih kecil. Pemasarannya sendiri  mencakup sekitar desa Langkap, Sukorejo, dan Rambipuji.

        UMKM Kacang Oven yang dimiliki oleh bapak Baihaqi UMKM kacang oven.Beliau mengungkapkan bahwa kacang yang beliau kelola tidak menanam sendiri,."kacang yang saya olah tidak ditanam sendiri karena keadaan tanah di Desa Langkap yang tidak cocok untuk menanam kacang sehingga kacangnya diambil dari petani diluar desa langkap".Kacang yang basah dari sawah menghasilkan kacang yang putih dan bagus.

Proses pembuatan kacang 1 kali produksi menghasilkan 1 ton kacang atau 30 karung. Untuk proses packing dilakukan oleh orang lain yang dimana dalam ukuran kemasan yang bermacam macam antat 100 ons - 5kg kacang, 100 ons kacang dijual dengan harga Rp. 5.000. Pemasaran dilakukan disekitar daerah rambipuji, langkap sampai bangsalsari.

        UMKM Emping Jagung yang dimiliki oleh bapak Bahrul dengan brand "Emping Jagung Kaya Raya" berdiri sejak tahun 2002. Jagung yang diproduksi tidak diambil dari desa langkap melainkan dari petani luar desa. Dua olahan makanan ringan yang dibuat oleh pemilik selain emping jagung yaitu marning jagung. 

Proses produksi dimulai dengan memipihkan biji jagung setelah itu dijemur selama 1 hari sampai kering. Sekali produksi menghasilkan 50kg emping jagung yang sudah diberi bumbu dan siap digoreng per harinya. Emping jagung di packing dua ukuran yaitu 100 gram dengan harga Rp. 2.000 dan 250 gram dengan harga Rp. 5.000. Setelah itu dipacking kembali menjadi 10 pack dan dipasarkan ke beberapa tempat yaitu rambipuji, bangsalsari, dan beberapa tempat lainnya.

Demikian kegiatan ini dapat menjadi inpirasi bagi masyarakat sekitar untuk lebih mengenal beberapa UMKM yanh ada pada Desa Langkap.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline