Lihat ke Halaman Asli

M ArfinMulki

Mahasiswa UMRI

Pancasila sebagai Sistem Filsafat dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara di Lingkungan Kampus

Diperbarui: 16 Juni 2021   13:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Filsafat Pancasila memiliki arti penggunaan nilai-nilai Pancasila sebagai dasar negara dan pandangan hidup bangsa. Ir Soekarno sejak awal menyebut Pancasila sebagai sebuah philosopische grondslag atau fundamen filsafat. Artinya, sejak awal Pancasila memang dirancang untuk dijadikan sistem mendasar bagi kehidupan bangsa Indonesia. Sistem mendasar tersebut tidak lain terinspirasi dari masyarakat Indonesia itu sendiri. Para pendiri bangsa merenung untuk menemukan nilai-nilai filosofis yang menjadi identitas bangsa Indonesia.

Mereka tidaklah menciptakan Pancasila, melainkan memperjelas nilai-nilai yang hidup dalam masyarakat yang bersifat implisit. Kemudian mereka menyuguhkannya dalam bentuk yang lebih konkret.

Akhirnya diperolehlah lima nilai Pancaila yang memuat inti kehidupan bangsa Indonesia. Kelimanya yakni berketuhanan, berkemanusiaan, berpersatuan, berkekeluargaan, dan berkeadiIan. Ada beberapa contoh nilai filsafat pancasila yang bias kita lihat di lingkungan kampus,

1. Umat beragama. 

Dilingkungan kampus kita pasti banyak bertemu dengan banyak orang, yang agama nya berbeda-beda. Kita sebagai warga Negara Indonesia dan sebagai manusia adanya sifat saling menghargai dan menghormati kepercayaan yang dianut oleh orang tersebut. Dengan begini tercipta kerukuran dalam beragama dan saling bertoleransi satu sama lain.

2. Persatuan

Persatuan dan kesatuan yang harus dilakukan oleh masyarakat kampus supaya adanya kekuatan yang memang benar-benar kuat dilingkungan kampus, karna dengan bersatu nya semua akan menjadi kuat dan saling menguatkan satu sama lain

3. Keadilan

Keadilan yang harus ditegakan pada lingkungan kampus yang tidak ada nya membanding-bandingkan antara satu sama lain, karna keadilan ini harus ditegakkan dan harus adil seadil-adilnya, jangan memberatkan pada orang yang lemah. Tapi buat lah keadilan yang sama rata satu sama lain sesuai dengan apa yang terjadi dan apa yang dia lakukan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline