Lihat ke Halaman Asli

M SyaifurRoqib

seorang mahasiswa unisnu jepara fakultas dakwah dan komunikasi

Tim KKN UNISNU Adakan Pelatihan Membatik bersama IPNU-IPPNU Karanggondang dan PPA Gereja Desa Karanggondang

Diperbarui: 3 Maret 2021   16:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri

Batik berasal dari bahasa Jawa yaitu kata "Ombo" dan "Titik". Kenapa disebut batik ? Sebab pembuatannya menggunakan malam. Dengan berjalannya waktu di Jepara Batik dijadikan sebagai fashion. 

Batik Mekar Mulya merupakan Mitra dari Tim KKN UNISNU, yang merupakan wadah untuk melestarikan budaya. Yang mana di zaman milineal ini, banyak pemuda yang kurang melestarikannya. Diadakannya pelatihan ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan membatik dengan cara cap maupun tulis, untuk teman-teman muda dan Tim KKN UNISNU yang menjadi peserta pelatihan membatik.

Koordinator Kelompok (Korkel) KKN Kelompok 8 bahwasannya tujuan dari pelatihan ini ialah meningkatkan pemuda untuk kembali mengingat budaya batik di era digital, memang dengan adanya media budaya leluhur sedikit tergeserkan. (Ujar M. Syaifur Roqib). Bahwasannya memang batik yang ada di Desa Karanggondang baru ada di Kedung Mulyo ini. Pelatihan dilaksanakan di Balai Pemberdayaan Masyarakat Desa Karanggondang yang berlangsung dipandu oleh Pemilik Batik Mekar Mulya yaitu dari   Ibu Dwi Sustyowati, dengan tema "Meningkatkan Pesona Batik Mekar Mulya". 

Awalnya Beliau belajar batik dari Ibu Suyanti yakni seorang Pelopor Batik Asal Jepara. Beliau juga mengatakan bahwa "memulai itu lebih mudah, daripada mempertahankan" seperti halnya sebuah batik, yang seharusnya dilestatikan dan di uri-uri sebagai warisan budaya nenek moyang kita, apalagi kawula muda sekarang, ujar Beliau saat memberi sambutan. Beliau bergelut batik sejak tahun 2016. 

Pelatihan ini dimulai pukul 09.00 - 15.00 WIB. Sebelum pelatihan dimulai ini beliau menjelaskan sejarah batik, bahan dan alat yang digunakan untuk membatik. Dalam pelatihan kali ini teknik yang digunakan adalah teknik cap, dengan menggunakan cetakan yang dimasukkan kedalam malam yang dipanaskan kemudian di capkan kedalam kain.

Kemudian setelah itu proses pewarnaan dan proses pengeblokan warna dasar, selanjutnya penguncian warna dengan waterglass Baru proses akhir nya ialah pengeringan. Hasil dari pelatihan ini dapat memberikan pengetahuan dan ketrampilan bagi peserta pelatihan yang notabenya adalah para pemuda Desa Karanggondang. Sehingga diharapkan mampu untuk melestarikan budaya batik, khususnya di Desa Karanggondang. 




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline