Lihat ke Halaman Asli

Trimanto B. Ngaderi

Penulis Lepas

Berguru Kepada Kompasiana

Diperbarui: 18 Juni 2015   04:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

BERGURU KEPADA KOMPASIANA

Dulu, saya mengenal Kompasiana atas rekomendasi dari teman. Kata dia, kalau mau belajar menulis, gabunglah jadi member Kompasiana. Tanpa piker panjang, aku pun mencari website Kompasiana dan melakukan registrasi untuk menjadi member.

Sebagai penulis pemula, aku memang membutuhkan sebuah media untuk mengekspresikan ide dan gagasan sekaligus sebagai tempat untuk berlatih menulis. Walaupun sudah memiliki blog pribadi, aku merasa belum puas dan belum lengkap. Sebab, jika blog kita isi maupun tampilannnya belum bagus, jarang dikunjungi orang, hanya mirip catatan pribadi atau buku harian.

Setelah bergabung dengan Kompasiana, saya tidak hanya berlatih menulis dan menuangkan ide, tapi saya juga bisa membaca ratusan artikel, opini, maupun fiksi setiap harinya. Dan rata-rata tulisan yang diposting ke Kompasiana cukup berbobot, menambah wawasan, dan juga memberikan inspirasi.

Setidaknya ada tiga hal penting yang bisa kita petik dari bergabung dengan Kompasiana:

1.Belajar tentang banyak hal

Tulisan beragam yang disajikan oleh Kompasiana membuat saya bisa belajar banyak hal (secara gratis). Mulai dari ilmu pengetahuan, hobi, dunia olahraga, maupun perihal agama. Bahkan kita bisa berdiskusi dengan sesama Kompasianer terkait tulisan tertentu sekaligus bertanya tentang tema tulisan tersebut. Jadi, selain belajar dari tulisannya, kita juga bisa belajar dengan penulisnya.

2.Memahami keragaman (pluralitas)

Penulis Kompasiana yang berasal dari berbagai latar belakang pendidikan, etnis, budaya, maupun agama membuat saya belajar memahami orang lain (the others), belajar menghargai perbedaan, menghormati pendapat orang lain, dan juga toleransi. Selain itu, berbagai tulisan tersebut mampu menumbuhkan kesadaran pluralitas dan membangun hubungan yang harmonis dengan siapapun tanpa melakukan diskriminasi. Walau terkadang ada juga tulisan yang bernada provokatif dan destruktif, tapi itu hanya sebagian kecil saja.

3.Semangat demokrasi

Cukup banyak tulisan di Kompasiana yang bertema demokrasi, politik, nasionalisme. Tulisan-tulisan tersebut mampu menumbuhkan sikap-demokratis seperti dialog, kebebasan berekspresi dan mengeluarkan pendapat, egaliter, kritis, dan sebagainya. Membuat kita belajar memecahkan masalah, menangangi konflik, dan menjaga kebersamaan.

Itulah beberapa hal yang telah saya dapatkan dari Kompasiana. Dengan demikian, secara tidak langsung Kompasiana telah menjadi “guru” saya dan guru para Kompasianer lainnya. Berguru tidak hanya kepada orang yang satu agama, orang yang satu paham/atau satu golongan. Berguru juga tidak hanya kepada manusia, tapi juga berguru kepada fenomena sosial, fenomena alam, makhluk ciptaan Tuhan lainnya; termasuk berguru di dunia maya yang salah satunya adalah Kompasiana.

Akhir kata, izinkan saya memberi masukan untuk Admin Kompasiana, yaitu tiap bulan dipilih satu atau beberapa tulisan terbaik dan diberi reward. Tidak perlu yang mahal, misalkan hadiahnya berupa buku terbaru atau souvenir, atau yang lainnya.

Terima kasih. (Trimanto)




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline