Lihat ke Halaman Asli

Perjalanan

Diperbarui: 24 Juni 2015   17:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kedengarannya seperti kemarau panjang. Hujan enggan untuk turun berpuisi bersama angin, tanah dan bebatuan. Aku tertidur dalam harap, esok terang akan berhiaskan pelangi. Sebuah kereta menjemputku. menempuh perjalanan ke suatu tempat, bernama impian. Ya, matahari bersdinar terang, tapi kelabu biru masih menemani. Artinya, aku memang masih dalam mimpi. Melakukan perjalanan menuju kota impian. Menuju tanah yang subur, kebahagiaan, pelangi, air terjun penuh bidadari, dan aku bersorak mendapati diriku kan menggenggam matahari impianku.

Cerobong asap kereta tertinggal di belakang. Dia menandakan setiap langkah yang telah tertempuh. Asap itu naik, awan semakin gelap. Kereta ini terus bergerak.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline