Lihat ke Halaman Asli

Jangan lupa Ucapkan kata “tolong” dan “terima kasih”

Diperbarui: 25 Juni 2015   20:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Dalam pergaulan kita sehari-hari,entah itu dimayarakat maupuin lingkungan kantor dimana tempat kita bekerjaakan selalu berinteraksi dengan manusia lainnya dan tidak juga ini dalam rumah tangga kita sendiri.

Ingat akan pesan almarhum orang tua kepada diriku beliau mengatakan : ‘Kamu jangansekali-kali bersikap sombong dan arogan jika kamu nantinya bekerja baik itu diperintahan maupun dengan masyarakat luas ,sebab terlaksanakanya tugas kita dan dikatakan berhasil dengan baik adalah berkat kerja sama dan bantuan staf yang ada dibawah kita,tidak pula itu pengawai bawahan yang kita sebut dengan pelayan kantor demikian juga lingkiungan dan tetangga tempat kita tinggal. Dan tanpa dukungan mereka kita bukan apa-apa, dengan kata lain kita tidak akan berhasil tanpa bantuan dan dukungan orang lain baik itu sebagai pelaksanaan kerja yang kita tugaskan dan berikan kepada mereka untuk diselesaikan.

Dalam pesan beliau yang cukup dalam tersebut adalah bukti akan perasaan yang selalu menghargai tenaga orang, dan pesan ini akan selalu kuingat sertakesampaikan pula pada putra/putriku agar kita selalu ingat akan bantuan orang lain ,walaupun sekecil apapun kita pernah ditolong orang lain. Dengan mengingatdan menyampaikan ucapak awal adalah kata “tolong” dan selesai kita ucapkan “terima kasih”, ini akan membantu kita dalam menghargai orang lain .

Dua kata diatas adalah bentuk kecil dalam ucapan ,akan tetapi akan berharga besar bagi orang yang kita sampaikan ucapan tersebut terlebih lagijika yang merima tersebut adalah orang yang jauh berada dibawah kita seperti stap, pelayan dan pembantu rumah tangga sekalipun ini akan menjadi pembangkit kepercayaan yang dapat meningkat harga diri yang besar bagi seseorang dikarenakan uluran tangannya yang sedikit itupun dihargai orang,walaupun hanya dengan ucapan “terima kasih”.

Kita terkadang sulit dan telah jarang mendengar dua potong kata tersebut diatas diucapkan ,ini dikarenakan deraaan waktu dan kesibukan yang seakan-akan tidak putus-putusnya membuat kita lupa akan etika kesopan santunan yang diajarkan oleh orang-orang tua kita terdahulu dan juga dikarenakan kita telah kehilangan toleransi diantara sesama akibat terkikisnya perasan empati yang dahulu pernah kita miliki yang kini telah pupus oleh deraan waktu dan keadaan .Yang kesemuanya itu jauh dari keinginan kita bersama seandainya empati itu masih selalu ada mungkin tidak akan terjadi berbagai bentuk sikap sombong dan arogan serta kekerasan yang ada dan berkembang dimasyarakat kita dewasa ini.

Salam Kompasiana




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline