Lihat ke Halaman Asli

6 Ciri Pasangan Berbahagia!!!

Diperbarui: 26 Juni 2015   07:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Kebahagiaan suatu rumah tangga memang tidak bisa dibangun dalam satu malam saja dan kiranya perlu waktu dan kebersamaan dari pasangan itu sendiri. Beberapa ahli sudah meneliti berbagai keluarga yang merasa sangat bahagia dengan pasangannya yaitu : di Rusia (Porter 1981), kulit hitam Amerika (King 1980), kulit putih Amerikalatin (Stinnet 1984) . Ternyata ada beberapa sikap dan keadaanyang sering hadir bersama perkawinan yang dirasakan membahagiakan yaitu :

1. Saling menghargai

Sikap ini tidak hanyasekedar basa basi, tetapi terungkap juga dalam berbagai keadaan yang sekalipun tidak disengaja .Seakan telah menjadi napas hubungan yang terjalin diantara mereka .Pasangan membesarkan hati suami atau isteri , yang sedang terpojok , membangkitkan semangat yang runtuh , menambah kepercayaan diri, singkatnya saling membina secara psikologis.Jadi jika anda mulai “rabun ayam” pada berbagai kebaikan pasangan dan hanya melihat dan mencatat keburukan dan kesalahan dari pasangan anda saja , berhati-hati karena tidak ayal lagi , sikap yang demikian sedang menyeret perkawinankelembah duka.

2. Sering terlihat bersama

Kebersamaan pasangan yang bahagia ini bukan terjadi karena keterpaksaaan , tetapi karena mereka memang menikmatinya . Bukan pula karena kebetulan saja karena pasangan itu sungguh-sungguh mengusahakan agar hal itu terjadi. Mereka mengatur waktu begitu rupa sampai dapat menikmati kehadiran pasangannya.

3. Derajat keterlibatan

Suami isteri yang bahagia ini merasa bertanggung jawab untuk meningkatkan kebahagiaan dan kesejahteraan pasangannya . Tidak bersikap “elu,elu, gue, gue”.

4. Pola komunikasi yang baik

Ciri khas lainyang mengesankan mereka adalah pendengar yang baik . Pada saat pasangan lain menemukan banyak kesukaran untuk dapat mendengar dan bercakap wajar (99% rumah tangga disebabkan karena kesukaran berkomunikasi). Pasangan yang berbahagia ini tidaksukar membuka diri karena dia tahu bahwa dia tidak akan ditertawakan , dihina, atau diejek. Komunikasi tidak berhenti pada taraf logika, seperti dalam seminar, tetapi dapat mencapai liku-liku kepribadian yang terdalam. Kedaerah harapan , ketakutan serta impian yang tersembunyi.

5. Agama

Berkali-kali terungkap dalam penelitian bahwa perkawinan yang bahagia dekat dengan agamanya. Kiranya agama tidak hanya pengisi kolom KTP saja( Wah, ingat sinetron Islam KTP.................hehehe). Kiranya Pasangan yang sama aqidah akan lebih mudah menikmati aktivitas keagamaan bersama keluarga. Sebab iman yang teguh dapat mencapai inti yang tidak terjamah manusia.

6. Krisis dihadapi secara positif

Tidak dapat dipungkiri baik isteri maupun suami sekali-sekali dilanda stres dan frustrasi yang cukup gawat. Sang suami yang menghadapi laporan deadline, ketegangan dengan boss, isteri tegang dengan kehamilannya. Di saat inilah kehadiran pasangan yang mencintai menunjukkan sikap yang lebih mengerti dan lebih menyayangi . Berusaha meringankan beban dengan menyisihkan kesulitan-kesulitan lain. Tentu saja tidak dengan menambah beban pasangannya dengan berbagai sindiran, kritik dan menambah tugas-tugas lain. Konflik yang muncul tidak perlu dilihat sebagai kartu mati, sebab tidak ada pernikahan tanpa konflik. Bahkan konflik berguna bagi pertumbuhan. Seperti kerikil yang membuat kaki tersandung, akan mengajar sang kaki melangkah untuk lebih berhati-hati dan tidak akan sembrono lagi.

Kiranya tidak mudah untuk menggapai istana impian dalam satu perkawinan, namun teruslah berusaha, semoga tuhan merakhmati keinginan kita bersama. Dan adakah darikompasianer lainnya untuk melengkapi dari 6 ciri diatas, monggo silahkan.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline