Lihat ke Halaman Asli

Puisi Cinta

Diperbarui: 25 Juni 2015   06:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Bahkan mataku tak berkedip melawan rindu

Bibirku tak henti bergetar menasbih nama-MU

Ruang hati tak tersisa lagi, penuh dengan wajah-MU

Detak jantung  memompa 99 nama-Mu,

Berputar dan mel;ebur bersama aliran darahku

Jemari tangaku bergiliran menambah hitungan Cinta

Yang tak lagi penting berapa jumlahnya

Nafas yang terhirup bagai kasturi

Memuaskan rasa lapar dan haus akan Cinta-Mu

Hilang semua indra dan akalku,

Ketika Kau bisikkan Ku terima Cintamu

Cukuplah dengan Cinta-Mu aku hidup

Cukuplah dengan Cinta-Mu aku mati

Cukuplah dengan Cinta-Mu

Neraka akan menjadi sorga bagiku




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline