Lihat ke Halaman Asli

Perkembangan Psikososisal Kanak-Kanak Pertengahan

Diperbarui: 17 Juni 2015   06:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Mengembangkan Keterampilan Sosial Anak Sejak Usia Pertengahan

Papalia (2010;353) menyatakan bahwasanya anak di usia masa pertengahan adalah waktu anak harus belajar nilai-nilai keterampilan di dalam kelompok sosialnya. Pernyataan diatas menunjukkan bahwa masa pertengahan anak adalah masa yang sangat penting untuk mengembangkan keterampilan dan kompetensi sosial anak. Keterampilan dan kemampuan sosial anak akan menjadi landasan dasar yang akan memberikan banyak manfaat di masa remaja mereka. Dengan keterampilan tersebut anak dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan disekitarnya.  Hal itu tidak lepas dari peran keluarga anak. Oleh sebab itu, orangtua sebagai orang yang paling berpengaruh terhadap keterampilan dan kemapuan sosial anak harus mempertimbangakan beberapa faktor penting yang akan penulis bahas dalam artikel ini.

Banyak orangtua sudah melupakan tanggung jawab untuk mengasuh dan mendidik anak. Hal ini disebabkan karena mereka tidak bisa membagi waktu dengan baik antara  pekerjaan dan keluarga. Permasalahan diatas dapat menyebabkan beberapa masalah terutama dalam keterampilan dan kemampuan sosial anak. Keterampilan dan kemampuan sosial anak adalah hal penting yang harus dimiliki oleh setiap anak. Mengingat setiap anak dalam perkembangannya akan mengahadapi permasalahan-permasalahan sosial. Disini lah sebenarnya peran orangtua. Jika orangtua anak hanya sibuk mengurusi pekerjaannya semata, maka jangan heran jika anak mengalami cacat sosial. Oleh karenanya, orangtua menduduki peran penting dalam kehidupan sosial anak.

Orangtua merupakan gerbang awal untuk memulai perkembangan keterampilan sosial anak. Baik dan buruknya anak dalam mengembangakan keterampilan sosialnya ditentukan oleh cara bagaimana orangtua merawatnya. Hal itu dikarenakan orangtua lebih tahu sifat, ketermapilan dan perkembangannya. Orangtua yang memiliki anak pendiam, lebih tahu apa yang harus dilakukan kepada anaknya tersebut. Pun demikian sebaliknya, orang tua yang memiliki anak yang nakal, tahu apa yang harus dilakukan oleh nya kepada anaknya. Tentu. Perlakuan orang tua terhadap anak harus sesuai dengan norma-norma yang ada, baik itu norma agama maupun sosial.

Selain itu juga, orang tua menjadi tokoh figure utama yang nantinya akan menjadi contoh untuk anaknya. Ada pribahasa yang mengatakan bahwa buah yang jatuh, tidak akan jauh dari pohonnya. Hal ini menunjukkan bahwa perilaku anak tidak akan jauh berbeda dengan perilaku orang tuanya.

Adapun peran orang tua dalam perkembangan anak ialah memberikan pendidikan yang sesuai dengan kemampuan anak. Anak yang memiliki kemampuan sosial yang baik, orang tua harus bisa mengarahkan kemampuannya tersebut menjadi lebih baik. Dengan demikian, anak dapat mengembangkan keterampilan sosialnya dengan baik.

Keterampilan sosial anak seyogyanya dimulai sejak masa pertengahan yaitu dari umur 6-12 tahun. Pendapat ini dikuatkan dengan pernyataan Harris dalam bukunya papalia yaitu di usia 7 atau 8 tahun anak secara khusus peka terhadap perasaan malu dan bangga dan mereka memiliki pandangan yang jelas tentang perbedaan antara rasa bersalah dan malu. Pendapat ini  seakan-akan mengatakan bahwa pada masa pertengahan merupakan masa produktif dalam mengembangkan keterampilan sosialnya. Karena pada masa ini, anak memiliki perasaan malu. Dalam artian, pada masa ini anak sudah mulai berimpati pada orang lain, peka terhadap lingkungan disekitarnya, dan lain sebagainya. Oleh karena itu, orang tua harus memperhatikan keterampiloan sosial anaknya sejak masa pertengahan, sehingga si anak dapat bersosialisasi dengan lingkungan sekitarnya dengan baik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline