Lihat ke Halaman Asli

Nafas Sebuah Perjuangan

Diperbarui: 24 Juni 2015   13:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Sudah Hampir dua tahun ku tak mengangkat parangku. Panah pun sudah dua tahun menjadi pajangan indah dikamar rumahku yang sederhana. Dan bendera merah putih pun tidak lagi dipasang pada bambu runcing. Benar-benar lingkungan yang relatif damai lingkunganku sekarang.
Hanya teringat waktu itu....

Terpaksa harus mengangkat senjata untuk melindungi sukuku. Sungguh sekarang lingkunganku benar-benar relatif damai.

Tapi, jika harus melakukannya lagi, saya bersedia!

Mujahid Muda: apakah engkau telah melupakan nafas perjuangan kita?

Mahasiswa: tentu saja tidak pernah

Mujahid Muda : sadar tidak sadar kamu telah menjadi lembek dengan semua musik, video game, budaya dan literatur barat itu.

Mahasiswa : bukankah sekarang sedang tiada perang?

Mujahid muda : saat ini ya, tapi tidakkah engkau mempersiapkannya?

Mahasiswa : tentu saja aku memperiapkannya, saudaraku, tapi apakah kita tidak merubah pola perjuangan kita?

Mujahid muda :pola perjuagnan bagaimana yang Anda maksud?

Mahasiswa : menegakkan syariat dengan pendekatan kultural, kita dekati mereka dengan ramah dan kita tidak melebur dengan kegiatan mereka yang penuh maksiat

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline