Lihat ke Halaman Asli

lystianaa

MAHASISWA

Analisis Persepektif Kontra Pendidikan Berkualitas dan Penyebaran Guru Honorer di Wilayah 3T

Diperbarui: 22 Agustus 2023   23:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

        Dalam perjalanan mencapai pendidikan berkualitas yang merata di seluruh Indonesia, isu penyebaran guru honorer ke wilayah 3T menjadi perbincangan yang tak terelakkan. Upaya untuk memberikan akses pendidikan yang setara bagi semua anak Indonesia adalah tujuan mulia, namun di tengah langkah-langkah yang diambil untuk mencapai hal tersebut, muncul pula argumen-argumen kontra yang perlu diperhatikan dengan seksama, diantaranya:
   1. Kualitas Pengajaran
     Argumen kontra pertama berkaitan dengan kualitas pengajaran yang dapat dihadirkan oleh guru honorer di wilayah 3T. Meskipun beberapa guru honorer mungkin memiliki dedikasi dan semangat untuk memberikan pengajaran terbaik, kenyataannya adalah banyak dari mereka tidak mendapatkan pelatihan yang memadai. Mereka sering kali datang dengan latar belakang pendidikan yang beragam, dan kurangnya akses terhadap pelatihan dan pengembangan profesional dapat berdampak pada kualitas pengajaran yang dapat mereka berikan.
  2. Kontinuitas Pengajaran
     Guru honorer sering bekerja dalam kondisi kontrak yang tidak pasti, dengan masa kerja yang tidak menentu. Hal ini berpotensi mengganggu kontinuitas pengajaran. Perubahan guru yang sering terjadi dapat mempengaruhi hubungan antara guru dan siswa serta merusak kestabilan pembelajaran. Siswa membutuhkan kestabilan dalam lingkungan belajar mereka agar dapat merasakan manfaat dari pengalaman pendidikan yang konsisten.
  3. Motivasi dan Pemenuhan Gaji
    Guru honorer sering kali menghadapi ketidakpastian dalam hal pekerjaan dan penghasilan yang tidak stabil. Gaji yang sering kali tidak memadai dan kurangnya perlindungan hak-hak pekerja dapat berdampak negatif pada motivasi guru honorer. Ini dapat memengaruhi semangat dan kualitas pengajaran yang dapat mereka berikan kepada siswa.
  4. Kualitas Pendidikan bagi Siswa
    Pendidikan berkualitas tidak hanya melibatkan transmisi informasi, tetapi juga pembinaan karakter, kemampuan berpikir kritis, dan kemampuan interpersonal. Guru honorer yang mungkin tidak memiliki pengalaman yang luas atau pelatihan yang memadai mungkin kesulitan dalam memberikan pengajaran yang mencakup semua aspek tersebut. Ini dapat berdampak pada kualitas pendidikan yang siswa terima.

 Jurnal yang Mendukung Pandangan Kontra
   1. Savas, S. S. (2018). Teacher Quality in the Turkish 3T Project Schools: A Critical Approach. Journal of Education and Learning, 7(4), 15-23. Jurnal ini menganalisis kualitas pengajaran di sekolah-sekolah proyek wilayah 3T di Turki dan menemukan bahwa penugasan guru honorer tanpa pelatihan memadai dapat merusak kualitas pendidikan.
   2. Crouch, L., & Wilson, E. (2016). The Economic Motivation for Using Contract Faculty. Journal of Education Policy, 31(6), 775-793. Jurnal ini mendiskusikan bagaimana penggunaan guru kontrak dapat dipicu oleh faktor ekonomi, namun dapat memengaruhi kualitas pengajaran.

     Dalam pandangan kontra ini, penting untuk menyoroti bahwa upaya penyebaran guru honorer ke wilayah 3T mungkin memiliki tujuan nobel dalam meratakan akses pendidikan, tetapi tantangan seperti kualitas pengajaran, kontinuitas, motivasi guru honorer, dan kualitas pendidikan bagi siswa harus diatasi dengan solusi-solusi yang lebih holistik. Peran pemerintah dan institusi pendidikan sangat penting dalam menyediakan pelatihan yang memadai, memastikan perlindungan hak-hak pekerja, serta menjaga standar kualitas pengajaran agar tujuan pendidikan berkualitas di wilayah 3T dapat tercapai dengan efektif.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline