Dorongan untuk pulang kampung dianggap hanya datang dari kalangan pekerja informal dimana kenyataanya imbas COVID 19 juga terjadi di kalangan pekerja formal atau kantoran.
Beberapa waktu lalu sempat berbincang dengan teman dari berbagai industri seperti otomotif, konstruksi dan juga telekomunikasi, di luar dugaan bahwa bidang tersebut juga terkena imbas yang cukup mengejutkan.
Sekilas kita memahami luar Work from Home disamakan dengan menurunnya tingkat produktifitas. Apa benar karena WFH 2 minggu lantas perusahaan melakukan efisiensi?
Di saat ketidakpastian ini muncul pula 'bad news' terkait pengurangan karyawan. Seperti kalanya ketika kita memutuskan untuk keluar dari suatu pekerjaan.
Anggap lah beberapa minggu ke depan sebagai langkah penyesuaian dan waktu yang diberikan untuk berkumpul bersama keluarga dimaksimalkan. Tidak mudah dalam mencari pekerjaan dan tidak sulit juga untuk mendapatkan sebuah panggilan interview. Beberapa hal yang bisa dilakukan untuk saat ini adalah tentunya menerima keadaan dan berusaha.
1. Terima Keadaan
Tentunya ada perasaan shock, marah dan tidak terima, tetapi, semua itu baru bisa kamu lewati dengan menerima keadaan. Tidak ada salahnya bersedih tetapi hidup tidak hanya berhenti saat itu.
2. Berusaha Mencari Solusi
Baik kamu mau berhenti sejenak untuk meluangkan waktu bersama keluarga,langsung hunting company baru atau iseng - iseng jualan online. Semua itu layak dipertimbangkan, tidak ada salahnya mencoba hal baru yang hendak kamu lakukan.
Pengalaman pribadi pun membuat saya menjadi orang yang disebut 'risk taker' istilah teman- teman. Pernah resign sebelum secure pekerjaan baru, pernah menjalankan usaha sendiri, pernah juga bekerja full time, berjualan online dan menjalankan perusahaan konsultasi.
3. Buat Portfolio Pribadi