Lihat ke Halaman Asli

Lynna

Blogger

4 Kesalahan Fatal dalam Berbisnis di Internet yang Sering Dilakukan

Diperbarui: 2 Maret 2020   11:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ilustrasi: analisa.io

Berbisnis di Internet adalah sebuah prospek yang menjanjijkan, hanya tinggal mengunggah foto dan video, bekerjsama dengan influencer, atau memasang paid ads social media, anda bisa mendapatkan profit yang menjanjikan.

Nampaknya masih banyak orang yang terbuai dengan kemudahan di internet, dan mereka lupa untuk belajar lebih jauh. Akibatnya, bisnis mereka berjatuhan dan masih banyak orang menyalahkan Internet sebagai dalang kegagalan. Anda harus menyadari bahwa internet hanya sebatas platform dan anda harus take control keseluruhan di Internet.

Jadi apa saja contoh kesalahan yang harus anda hindari sebagai pebisnis di Internet?

1.  Tidak menjemput bola

Jika anda sering ke pasar, pasti anda menemui penjual bersahut-sahutan untuk menawarkan dagangan. Patut anda ketahui bahwa di internet juga demikian. Jangan harap anda mendapatkan like, comment, atau orang yang membeli jika anda sekedar memposting saja.

Maka dari itu, sebelum anda berjualan anda harus mengetahui siapa saja target utama anda. Contoh kecilnya, saat anda berjualan di Instagram anda perlu mengetahui siapa saja orang-orang yang mengikuti Instagram anda. Anda bisa menggunakan Analisa.io, Instagram Analytic Tool untuk mengetahui kelompok umur, lokasi, dan gender dari followers anda.

Gambaran ini menjadi acuan untuk anda menentukan target audience saat melakukan Paid Ads di Instagram. Semakin anda mengerucutkan umur, lokasi, dan gender, maka makin besar peluang anda untuk mendapatkan banyak pelanggan.

2.  Tidak mengabulkan keinginan pelanggan

Hingga saat ini masih banyak ditemui penjual yang egois, dalam artian dia hanyamenjual sesuatu yang menurutnya pantas untuk dijual dan dia tidak mendengar apa yang pelanggan ingin beli dari mereka.

Meskipun penjual punya hak atas dagangannya, mereka juga harus berfikir apa yang pelanggan ingin lihat. Untuk menghindari hal ini, anda harus lebih proaktif kepada pelanggan, bertanya apa yang mereka ingin lihat, terbuka dengan segala kritik dan saran, dan terus berinovasi sampai pelanggan anda setuju. Anda tidak perlu seutuhnya mengabulkan permintaan pelanggan, anda bisa align keinginan pelanggan dengan inovasi anda sendiri supaya value pada brand anda tidak hilang.

3.  Tidak tahu keadaan pasar di Internet

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline