Lihat ke Halaman Asli

Analisa Kelayakan Pembangunan Pasar Sudimampir Banjarmasin

Diperbarui: 14 Oktober 2024   16:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Banjarmasin adalah sebuah kota terbesar yang terletak di provinsi Kalimantan Selatan dan dahulu merupakan ibu kota Kalimantan Selatan yang kemudian berpindah ke Kota Banjarbaru. Salah satu potensi terbesar Kota Banjarmasin terdapat dalam sektor perdagangan, contohnya yaitu pasar.

Pasar adalah tempat terjadinya transaksi atau jual beli oleh dua orang atau lebih. Hal ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Secara sederhana, pasar adalah tempatbagi penjual untuk berdagang dan tempat bagi pembeli atau konsumen untuk membeli.

Pasar Sudimampir merupakan pusat grosir terbesar yang ada di Banjarmasin yang merupakan tempat belanja bagi warga 3 penjuru Kalimantan yaitu Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Timur. Pasar Sudimampir sendiri terletak di pusat Kota Banjarmasin, tepatnya di samping Jembatan Sudimampir, Jalan Pangeran Antasari, Banjarmasin. Di pasar ini terdapat berbagai macam keperluan seperti baju dewasa hingga anak-anak, keperluan rumah tangga, tas, mainan anak, peralatan rumah tangga seperti piring dan gelas, makanan, hingga kue-kue tradisional. Harga yang ditawarkan juga bervariasi dari yang murah hingga yang mahal sehingga pasar ini menjadi primadona bagi warga Banjarmasin. Untuk barang-barang yang dijual di pasar Sudimampir khususnya pakaian ratarata para penjual membelinya di pasar Tanah Abang di Jakarta dan pasar Tasikmalaya, Jawa Barat. Barang-barang tersebut akan dijual kembali ke berbagai macam daerah, baik dalam Kalimantan Selatan sendiri, hingga Kalimantan Tengah dan Kalimantan Timur. Pasar Sudimampir sendiri adalah gabungan dari beberapa pasar seperti Pasar Sudimampir I, Pasar Sudimampir II, Pasar Baru Permai, Pasar Cempaka, Pasar Lima, Pasar Kapuk, dan Pasar Ujung Murung.

Salah satu pasar yang terkenal di Kota Banjarmasin adalah pasar Sudimampir, dengan jumlah pedagang yang sekitar 500 pedagang (Hidayat, 2018). Pasar ini berdiri sejak zaman kolonial Belanda yakni tahun 1942 (Salmah, 2020). Dikarenakan bangunannya yang sudah tergolong tua dan rapuh, pasar Sudimampir mengalami beberapa kerusakan. Seperti yang terjadi pada tahun 2011 dan pada tahun 2021, sebagian pasar sudimampir mengalami kerobohan. Pada tahun 2014 bangunan pasar sudah pernah disurvei oleh tim ahli dan didapatkan hasil bahwa bangunan ini dari segi teknis dan lingkungan sudah tidak layak pakai (Pratmajaya, 2021). Padahal dulunya pasar ini merupakan salah satu penunjang perekonomian di Kota Banjarmasin.

Kondisi pasar yang semrawut, kebersihan yang kurang hingga kekumuhan. Muncul juga permasalahan manajemen pasar yang kompleks, sehingga sulit dalam pengaturan dan penataan. Fenomena Pasar Sudimampir yang semakin kurang peminat hingga banyak pedagang gulung tikar meskipun sudah ada upaya pemerintah dalam melakukan peremajaan hingga telah ada desain hingga detail engineering design (DED), namun hingga sekarang belum jelas keberlanjutannya. Persoalan kenyamanan pasar menjadi problem dan berkontribusi menurunkan minat pengunjung.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline