Lihat ke Halaman Asli

Tanggapan K-13 kembali ke KTSP

Diperbarui: 17 Juni 2015   12:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sudah lama tidak buka akun kompasiana, jadi rindu menulis lagi. Ya walau tulisan banyak acak-acakan dan mungkin tidak berkenan di hati para pembaca, maklumi saja memang sebatas ini kemampuannya. :D

Sedikit cerita kenapa postingan tidak penting lama sekali baru bangkit kembali, semua dikarenakan kesibukan. Kesibukan lagi yang menjadi kambing hitam hahaha. Ya si penulis sibuk dengan kegiatannya. Pertama kegiatan belajar mengajar atau disingkat dengan KBM tepatnya KBM di SMK Negeri 2 Banjit, yang pada semester 1 yang lalu tahun pelajaran 2014-2015 telah menggunakan kurikulum 2013 yang amat sangat menyibukkan, mulai dari pembuatan administrasi, proses KBM hingga pelatihan-pelatihan eh yang ternyata pada semester 2 ini kembali lagi ke KTSP. Tidak mempercumakan semua yang telah dilalui dengan susah payah sih, karena semua juga kembali ke proses pembelajaran untuk diri sendiri. Lalu yang kedua kesibukan si penulis sebagai mahasiswa Pascasarjana Pendidikan Matematika Unila yang mulai ditekuni pada bulan september 2014 lalu, dan kini sedang menjalani Ujian Akhir Semester 1. Cukup membuat badan lelah dan otak kerja ekstra keras, begitu banyaknya yang harus di kejar tayangkan hingga tidak mampu lagi membagi-bagi untuk yang lain terutama hobi  menulis di kompasiana.

Masalah yang akan penulis bahas kali ini adalah tentang tanggapan pengembalian kurikulum 2013 ke KTSP secara umum dan khususnya di SMK Negeri 2 Banjit. Secara umum dengan telah membaca dan melihat informasi baik di media online ataupun media televisi ada 2 pendapat yaitu setuju dan tidak setuju dengan alasan yang bermacam-macam. Tanggapan guru di sekolah saya pun 2 ragam tersebut, tidak setuju karena jika kembali ke KTSP tidak adanya buku pegangan guru dan buku pegangan siswa (maklum karena sekolah baru) dan setuju kembali ke KTSP karena materi KTSP lebih mudah diajarkan ke siswa dibanding materi pada K-13. Saya sendiri adalah guru matematika yang setuju kurikulum di kembalikan ke KTSP, ya karena materi di KTSP sudah dikelompokkan berdasarkan jurusan di SMK, Teknologi dan Bisnis. Materi pada K-13 semua disamakan sehingga sulit menyesuaikan dengan keadaan dan materi yang harus didapatkan oleh siswa setiap jurusan.

Karena harus menyelesaikan yang lain terlebih dahulu, maka tulisan yang tidak tahu arahnya mau kemana  ini cukup sampai disini dulu. lain kali saya akan ngoceh panjang lebar. Tetap semangat.. :D

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline