Lihat ke Halaman Asli

Kado Terindah Buat Ustadzah

Diperbarui: 24 Juni 2015   17:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ucapan adalah do'a, begitulah ucapan yang pantas disampaikan kepada ustadzah Umi, beliau adalah ustadzah senior yang mengajar di SDIT tempat anak saya belajar dulu. Sekarang anak saya sudah SMP namun silaturahim tetap terjaga karena anak-anak sudah dibentuk dalam ikatan alumni SD.

Dua bulan yang lalu kami sekeluarga menunaikan ibadah umroh ke tanah suci. Malam hari menjelang keberangkatan kami semua berkumpul santai di atas tempat tidur sambil membuka jadwal kegiatan perjalanan umroh. Sengaja saya baca agak keras agar suami dan anak-anak ikut menyimak dan mendengarkan.

Perjalanan diawali di Madinah selama dua hari, shalat di masjid Nabawi, lalu berziarah ke tempat bersejarah di Madinah. Berikutnya menuju masjid Bir Ali untuk niat umroh terus langsung menuju ke Mekkah.

Nah, di Mekkah kami para jama'ah diberi kesempatan dari travel dua kali umroh yang dipandu oleh muthowif. Karena ada waktu sekitar 7 hari di Masjidil Haram, maka waktu selebihnya adalah bebas beribadah sesuai dengan keinginan masing-masing. Artinya selain dua kali umroh, jama'ah diperbolehkan umroh sendiri-sendiri. Saya bilang sama anak-anak," Umroh pertama kali diniatkan umroh untuk dirinya sendiri dan umroh kedua boleh dihadiahkan untuk orang lain. Ibu mau mengumrohkan almarhumah nenek."

Anak saya yang pertama langsung menyahut, "Aku mau mengumrohkan almarhum kakek."

Anak saya yang kedua ikut juga,"Aku mau mengumrohkan almarhumah buyut putri."

Tiba-tiba anak saya yang ketiga bilang,"Aku mau mengumrohkan ustadzah Umi."

Kami semua serentak kaget dan hampir bersamaan..."Lho kenapa Dhik kok ustadzah Umi?".

"Ya, nggak apa-ap, aku ingin ustadzah Umi aja..."

"Kok nggak ustadz-ustadz yang lain Dhik, ya di do'akan semuanya aja deh kalau gitu." Sampai di sini tenggorokan saya rasanya tercekat haru.

Ayahnya ikut nimbrug,"Adik masih kecil belum baligh, jadi belum bisa mengumrohkan orang lain, lagian ustadzah Umi kan masih hidup, di do'akan aja biar bisa umroh."

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline