Utrecht termasuk kota nomor tiga terbesar di negeri Belanda. Dan di kota Utrecht inilah dimana aku tinggal, selama lebih kurang dari empat tahun. Selain itu, kota Utrecht juga di sebut sebagai kota pelajar. Yogyakarta kalau di Indonesia. Banyak mahasiswa yang datang dari luar daerah maupun dari luar negeri, ingin melanjutkan sekolahnya ke Universitas, salah satunya mahasiswa dari Indonesia yang tak mau kalah, ingin melanjutkan kuliahnya di kota Utrecht, negeri Belanda ini.
[caption id="attachment_341856" align="alignnone" width="346" caption="de oudegracht"][/caption]
De Oudegracht, yang artinya“kanal tua”, de oude artinya tua dan gracht artinya kanal. Tempat ini cukup populer di kota Utrecht. Terdapat kanal di sepanjang pusat kota Utrecht.
Banyak pendatang dari berbagai daerah, selalu ingin berkunjung ke De Oudegracht ini, apalagi di musim panas. Jam 5 sore pada saat itu, aku janjian sama teman, kami sepakat ketemu di kota, yaitu di De Oudegracht. De Oudegracht adalah salah satu daerah yang ramah untuk tempat santai, selain kanal tua yang terkenal itu, disana juga terdapat café-café dan restaurant yang memang asyik untuk di jadikan tempat tongkrongan.
Tidak heran, kalau kehilangan sepeda sering terjadi. Karena sepeda dayung adalah salah satu sarana transport yang digunakan penduduk di negeri Belanda. Karena selain mereka ingin menjaga kesehatan, untuk tetap bergerak, parkir mobil juga lumayan mahal, dan macet apalagi. Maka penduduk di negeri Belanda memilih sepeda dayung sebagai alat transportasi mereka, terutama untuk jarak dekat.
Masih di sekitar De Oudegracht juga, ada salah satu tempat wisata yang terkenal, yaitu Dom Tower, artinya Gereja Dom, sebuah gereja tua yang menjulang tinggi, sampai-sampai Gereja Dom ini di kategorikan gereja yang tertinggi di negeri Belanda. Gereja Dom di bangun pada tahun 1321 – 1382.
Para wisatawan lokal maupun wisatawan asing biasanya menggunakan jasa pemandu wisata untuk dapat mendengarkan sejarah tentang Gereja Dom ini. Bagi yang ingin, di izinkan untuk naik sampai ke atas puncak Gereja Dom dengan melalui 465 tangga-tangga.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H